Mohon tunggu...
Humaniora

Inginkah Mati dalam Keadaan Khusnul Khotimah?

28 September 2016   06:09 Diperbarui: 28 September 2016   06:56 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MATI adalah hal yang pasti akan kita rasakan bersama, tetapi kita semua tidak tau kapan akan datangnya kematian tersebut, entah pagi, siang bahkan malam, dan juga dalam keadaan sehat, sakit, ceria serta sedih. Allah mengambil nyawa kita tidak memandang kaya dan miskin, bagi Allah semua makhluk yang Dia ciptakan adalah sama tidak ada perbedaan. Allahlah yang mengetahui kapan kematian akan menghampiri kita. Oleh karena itu perbuatan dan akhlak yang baiklah yang mampu menjawab kita akan mati dalam keadaan khusnul khotimah atau su’ul khotimah, nama itu memang beda tipis tapi sangat beda kenyataannya.

Saya teringat pada saudara di desaa saya, beliau kesehariannya bekerja hanya mencari batu untuk memenuhi kebutuhan keluraganya dirumah, meskipun hanya sekedar mencari batu tetapi keluarga tersebut sangat menerima dan bangga kepada beliau yang selalu ikhlas dan bersyukur dalam apa yang dia jalani, beliau sangat menyayangi keluarganya, beliau juga sangat suka membaca Al-Qur’an dan membaca diba’. Singat cerita pada malam Rabu tepatnya tanggal 27 september 2016 beliau pulang bekerja pada sore hari dan istirahat sebentar, kemudian ada seorang temannya memberikan kabar lewat sms kalau malamnya ada diba’an disalah satu rumah warga. Beliau langsung berangkat seakan-akan hilang semua lelah, beliau juga melagukan sholawat diba’ dengan merdu sekali tiba-tiba setelah melagukan diba’ beliau bersandar ke teman sebelahnya kemudian memejamkan matanya dan langsung wafat. Padahal sebelumnya tidak menderita sakit apa-apa.

Nah, menurut kalian cerita tersebut menunjukkan kematian dalam keadaan apa? Kalianlah yang bisa menyimpulakn sendiri. Begitulah bahwa kematian memang datang secara tiba-tiba, Allah mengambil nyawa seorang makhluk kadang sangat mudah dan ada juga yang sulit. Oleh karena itu perbanyaklah amal serta perbaiki akhlak yang kurang baik pada kita semua. Sebagai muslim kita wajib mengingatkan jika saudara kita kurang baik atau lupa untuk mengingat Allah. dan semua kembali pada diri sendiri.

Terimakasih dan mohon maaf semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun