[caption id="attachment_251838" align="aligncenter" width="559" caption="Program Sekolah Gratis di Sumatera Selatan"][/caption] LAHAT - Sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) di Kabupaten Lahat belakangan mengeluhkan dana sharing sekolah gratis dari pemerintah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang saat ini sudah memasuki triwulan kedua yang tidak kunjung cair. Hal ini dikatakan salah satu guru SD yang ada di salah satu kecamatan di Lahat. Berlawanan dengan jargon “Sekolah Gratis” yang disuarakan ulang oleh Alex Noerdin selaku incumbent dalam kampanye Pilkada Sumsel saat ini. Kejadian ini sangat miris mengingat Hari Pendidikan Nasional yang baru diperingati kemarin.
Akibat dari belum dicairkannya dana sharing tersebut yang peruntukannya sebagai gaji guru honor, pihaknya terpaksa menggunakan dana pribadi. “Pencairan dana sekolah gratis dilakukan per triwulan, tapi kali ini sepertinya mengalami keterlambatan. Dana saat ini sudah memasuki triwulan kedua,” ungkap Nurhayati, salah satu guru SD di Kota Lahat, kemarin. Dikatakannya, dengan kondisi seperti ini sempat menjadi kendala bagi lancarnya proses belajar mengajar di sekolah, lantaran belum cairnya kedua dana tersebut. Padahal untuk guru khususnya guru honor digaji dari dana tersebut, tetapi hingga saat ini dana tersebut belum tahu kapan cairnya. ”Ya kami tidak tahu juga kapan cairnya,” ujarnya lagi. Dalam hal ini pihaknya sangat berharap dana tersebut segera cair, mengingat sangat dibutuhkan sekali untuk menunjang biaya operasional sekolah.
”Kalau mengeluh pastinya mengeluh tapi kita tidak bisa berbuat banyak dan hanya tetap menunggu dengan sabar kapan dana tersebut cair,” ucapnya lagi. Ketika dikonfirmasi, Kasubbag Keuangan Dinas Pendidikan Lahat, Sayana menjelaskan, dana sharing Provinsi Sumsel dan Kabupaten Lahat tersebut akan segera cair pada akhir bulan Mei. Pihaknya meminta kepada sekolah untuk sedikit bersabar menunggu dana tersebut turun.
“Dana Sekolah Gratis (DSG) tersebut pencairannya empat kali dalam satu tahun. Akhir bulan ini (Mei) akan segera cair. Pencairan DSG dibagi empat tahap, Triwulan I (Januari-Februari-Maret), Triwulan II (April-Mei-Juni), Triwulan III (Juli-Agustus-September) dan Triwulan III (Oktober-November-Desember),” paparnya kemarin. Dijelaskannya, mekanisme pencairan DSG dari Pemprov Sumsel langsung kepada Dinas PPKD Lahat, lalu kepada Dinas Pendidikan, setelah itu barulah ditransfer ke rekening sekolah masing-masing. “Tujuan DSG ini untuk membantu proses kegiatan belajar mengajar dan kesejahteraan guru serta siswa,” imbuhnya. Sayana menambahkan untuk triwulan pertama, DSG sebesar Rp.8.054.127.000, telah diberikan kepada seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Lahat, diantaranya, untuk SD negeri sebanyak 307 sekolah, SD swasta ada 14 sekolah. Begitu pula SMP negeri sebanyak 62 sekolah dan SMP swasta ada 11 sekolah. Selanjutnya, untuk SMA negeri ada sebanyak 38 sekolah ditambah SMA swasta 9 sekolah. Begitu pula dengan SMA negeri teknik ada 4 sekolah sedangkan SMK non teknik ada sebanyak 2 sekolah. Sedangkan SMK swasta teknik sebanyak 4 sekolah dan SMK swasta non teknik ada 1 sekolah. Untuk sekolah madrasah rincianya, untuk MI negeri ada 5 sekolah, MI swasta sebanyak 14 sekolah. Untuk MTs negeri 3 sekolah dan MTs swasta 10 sekolah. Selanjutnya MA negeri sebanyak 2 sekolah sedangkan MA swasta 2 sekolah. “Untuk sekolah swasta DSG nya berasal dari dana hibah. Tahun ini merupakan tahun ketiga Kabupaten Lahat memperoleh DSG dari pemerintah provinsi,” pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H