AWETAN ATAU MANISAN JAHE
      Di pasaran terdapat dua jenis awetan jahe, yaitu awetan jahe dalam sirup gula dan manisan jahe. Jahe yang digunakan adalah jahe gajah berumur kurang dari 7 bulan (4-5 bulan), yang masih lunak, mengandung banyak air, dan tidak begitu pedas.
      Mula-mula jahe dikupas, lalu dipotong- potong sesuai ukuran yang diinginkan. Ke dalam 100 kg potongan jahe ditambahkan 30 kg garam, kemudian ditutup, diberi beban (tutupnya), kemudian dibiarkan selama 24 jam. Air yang terbentuk dibuang, kemudian ditambahkan 30 kg garam baru dan 30 kg cuka makan. Biarkan selama minimal 7 hari  hingga menjadi pikel jahe.
      Untuk membuat awetan jahe (preserved ginger), mula-mula pikel dikeluarkan dari larutan garam, lalu dicuci dan direndam air dingin selama 2 hari dengan beberapa kali pergantian air. Selanjutnya pikel dicampur dengan air dingin baru hingga terendam seluruhnya, lalu dididihkan selama 10 menit dan ditiriskan. Jahe lalu direbus dengan sirup gula selama 45 menit. Sirup jahe dibuat dengan mencampurkan 45 kg gula dengan 60 kg jahe, kemudian ditambah air sehingga terendam seluruhnya. Jahe dibiarkan terendam dalam sirup gula selama 2 hari atau lebih. Setelah itu dilakukan perebusan kembali selama 45 menit.  Kemudian dikemas dalam sirup gula baru.
      Bila ingin dibuat manisan, setelah perebusan di atas, jahe direndam kembali selama satu hari. Kemudian dilakukan perebusan lagi untuk mengeluarkan air lebih banyak dari sirup. Kemudian jahe diangkat dan dikeringkan dengan penjemuran atau oven pada suhu 45 - 55 oC.  Selanjutnya ke atas jahe ditaburkan gula pasir halus, lalu dikemas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H