Tanaman hias sesungguhnya bukan hanya tanaman bunga, tetapi segala jenis tanaman yang bisa digunakan untuk memperindah lingkungan sehingga nyaman untuk dinikmati, dilihat atau dirasakan.Â
Salah satu kelompoktani tanaman hias yang masih bertahan ditengah gempuran berbagai bisnis milenial, adalah petani yang tergabung dalam Paguyuban Sekar Sempol. Paguyuban ini memiliki sekretariat di dusun Sempol Harjobinangun Pakem Sleman Yogyakarta. Ada sekitar 28 petani tanaman hias yang tergabung dalam paguyuban ini.Â
Paguyuban yang dimotori oleh salah satu pebisnis tanaman hias, yaitu Muhammad Zanuar Ischak atau yang akrab dipanggil mas Venus, bertujuan menggalang potensi baik sumberdaya manusia, jaringan bisnis maupun koleksi antar petani tanaman hias agar bisnis tanaman hias semakin dikenal, berkembang dan mampu bersaing di era digital ini.
Perkenalan beberapa tokoh paguyuban Sekar Sempol dengan salah satu Dosen Agribisnis UMY, melahirkan kesepakatan kerjasama dalam bentuk Pemberdayaan Masyarakat (Pengabdian Masyarakat/Abdimas). Topik abdimas adalah inovasi penerapan pupuk nano organik cair dalam budidaya tanaman hias, peningkatan fasilitas greenhouse dan pemasaran digital (online marketing)
Kegiatan yang dilakukan antara lain pelatihan pembuatan dan aplikasi pupuk nano organik cair, renovasi greenhouse dan pemasaran online. Hasil kegiatan adalah kesadaran petani tanaman hias untuk membuat dan mengaplikasikan pupuk nano organik cair yang dapat dibuat dari bahan-bahan lokal, secara sederhana dan mudah diterapkan. Renovasi greenhouse dan penataan tanaman membuat iklim mikro dalam greenhouse lebih kondusif lagi. Beberapa taaman yang diujicoba dengan pupuk nano organik cair menunjukan pertumbuhan dan performa yang lebih baik. Â Pemasaran online terutama dengan memanfaatkan akun media sosial untuk melakukan live marketing. Dampaknya sangat positif pada aspek promosi dan penjualan tanaman, serta jumlah orang yang berkunjung ke Sekar Sempol
"Kami berharap agar kerjasama dengan UMY memberikan dampak positif pada anggota paguyuban untuk terus berinovasi, sehingga sekitar 20 jenis tanaman yang dikoleksi mampu dipasarkan dengan efektif dan menguntungkan. Kerjasama tidak hanya dengan UMY, tetapi perlu dibangun dengan berbagai pihak" demikian kata Venus.Â
Dan saat ini, Sekar Sempol telah berhasil menarik beberapa investor untuk mengembangkan lokasi sekitar 3000 m2 untuk dirintis menjadi Agro Wisata
Bravo Sekar Sempol
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H