Mohon tunggu...
sutris trisno
sutris trisno Mohon Tunggu... -

Cerdas dan berakhlak itu prinsipku. saya sangat menyukai dunia pendidikan dan ingin mewujudkan pendidikan di Indonesia yang lebih bermutu. Maju terus Indonesiaku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nikmatnya Belajar Pertiga Malam

20 Oktober 2010   12:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hidup ini memang kelihatan begitu rumit. Kita tidak bisa menebak kapan kita akan sehat dan kapan kita akan masuk liang lahat. Semua itu hanyalah waktu yang bisa menjawab. Berkaitan dengan waktu, masih ingatkah Saudara tentang motto yang banyak menggunakan kata waktu? Time is money itu yang paling terkenal. Motto ini yang menjadi cambuk bagi kebanyakan orang untuk beraktivitas dan berkarya sampai lupa keluarga.

Tak dapat dipungkiri, banyak sekali orang yang lupa keluarga karena sibuk mencari uang hingga kadang banyak jejaka dan wanita yang membiarkan hidupnya tetap lajang demi uang. Suatu pandangan yang keliru kalau tidak dibekali keimanan kepada Sang Pencipta.

Bicara tentang waktu, lain lagi prinsipnya dengan pelajar. Time is study, dimana ada waktu digunakan untuk menuntut ilmu. Benar kata-kata itu, tapi pelaksanaannya di Indonesia lagi-lagi keliru. Jangan marah ya kalau saya katakan orang Indonesia itu orang yang paling tidak kreatif dan konsumen terbesar di dunia. Hal ini bisa Saudara amati dalam kehidupan sehari-hari. Barang-barang kebutuhan sehari-hari yang kita gunakan buatan Indonesia atau buatan asing. Sayangnya orang Indonesia lebih suka produk luar daripada produk dalam negeri. Yah, itulah Indonesia sekarang, nasionalisme kini jadi internasionalisme. Tidak percaya, coba amati para pelajar-pelajar sekarang. Mereka lebih suka belajar di negeri orang lain dan tinggal di sana daripada di negeri sendiri. Alasannya ingin mencari ilmu untuk dibawa ke Indonesia, mana?

Yang seperti itu tidak perlu dipikirkan, pikirkan saja generasi-generasi muda sekarang sebagi penerus bangsa, apakah sudah terinfeksi virus komunikasi apa belum. Memang sih arus komunikasi sebagai sumber informasi sangat kita perlukan, tapi bukan berarti kita telan semuanya sehingga moralnya rusak. Internet sepertinya menjadi sebuah rudal yang mematikan moral bangsa, mau dibawa kemana bangsa ini?

Untuk para pembaca khususnya kaum pelajar, masih banyak jalan untuk merubah semua hal-hal negatif bangsa kita, salah satunya dengan menjadi generasi muda yang berkualitas, tangguh, dan bermoral. Untuk mewujudkan semua itu, salah satu jalan yang ditempuh yaitu melalui aktivitas pendidikan. Tanpa kita sadari, waktu merupakan salah satu batasan seseorang dalam belajar. Semuanya dikelola oleh waktu, sehingga pandai-pandailah mengendalikan waktu, jangan sampai kita dikendalikan waktu.

Berbicara tentang belajar, sekolah bukanlah satu-satunya tempat belajar. Sekolah sifatnya terbatas oleh waktu, maksimal belajar hanya 5 jam di sekolah. Lalu, sisa waktu lainnya dimana? Sisa waktu yang banyak yaitu 19 jam adalah di rumah. Tapi kebanyakan anak-anak sekarang kurang memanfaatkan waktu dengan baik. Banyak waktu yang terlewatkan untuk belajar, alasannya cape. Memang, sekolah sekarang banyak menyajikan kegiatan full day, sehingga waktu anak di rumah terkurangi dan yang ada adalah keluhan anak karena kelelahan belajar di sekolah. Hal ini berdampak waktu belajar anak jadi tidak maksimal.

Rata- rata orang tua menargetkan anaknya belajar antara pukul 07.00-21.00. Waktu itu menurut saya kurang baik, karena anak sudah merasa kelelahan belajar di sekolah/beraktivitas, belum lagi harus diforsir untuk berpikir. Sebaiknya, biarkan anak istirahat sehingga kondisi badannya pulih dan segar.

Salah satu cara belajar yang saya lakukan yaitu belajar pada pertiga malam. Sungguh nikmat, ketika bangun pertiga malam (psekitar pukul 3.00 dini hari) kondisi badan yang lelah di siang hari sudah terobati dengan beristirahat. Selain itu, pada waktu-waktu itu, kondisinya sangat tenang, sehingga konsentrasi belajar kita akan terjaga. Saya merasakan banyak sekali manfaatnya dari belajar pada pertiga malam. Memang, agak dingin, tetapi kalau kita berniat insya Alloh tidak masalah. Manfaat lain adalah kita menjadi orang yang disiplin, dan persiapan ke sekolah lebih matang. Bagi orang tua, kebiasaan ini akan banyak manfaatnya bagi anak saudara. Kalau kita tidak mencoba, kapan mau bisa. Kalau kita tidak bisa, kapan kita akan menjunjung tinggi negara Indonesia. Semangat!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun