Mohon tunggu...
Sutrisno
Sutrisno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi Universitas Siber Asia

Stay Calm and Keep Learning

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Komeng: Perjalanan Pemilu 2024 dalam Perspektif Teori Ilmu Komunikasi

18 Februari 2024   18:55 Diperbarui: 18 Februari 2024   19:01 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://goodkind.id/profil/alfiansyah-komeng

Pemilihan umum 2024 menjadi momen penting bagi demokrasi Indonesia, di mana berbagai tokoh politik berlomba-lomba untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Salah satu nama yang mencuat dalam kontes politik ini adalah Alfiansyah Komeng.

Effort yang beliau lakukan hampir tidak terdengar secara masif dari media-media mainstream, namun beliau mampu memenangi hasil pemilihan di dapil jawa barat. Adapaun tingkat keberhasilan dia dilihat dari berbagai aspek secara ilmu komunikasi. Mari kita telaah perjalanannya melalui lensa teori-teori ilmu komunikasi yang beragam.

  • Teori Covering Laws: Menjelaskan Dinamika Pemilihan Umum. Menurut teori Covering Laws, dinamika politik, termasuk hasil pemilu, dapat dijelaskan melalui kumpulan hukum-hukum umum yang mempengaruhi perilaku politik. Dalam kasus Alfiansyah Komeng, penjelasan ini dapat menggambarkan faktor-faktor yang memengaruhi dukungan masyarakat terhadapnya, seperti platform politiknya, popularitas, dan citra publik.
  • Tradisi Semiotika Pragmatik: Analisis Simbol dan Tindakan Komunikasi. Dalam tradisi semiotika pragmatik, simbol-simbol politik dan tindakan komunikasi dipelajari untuk memahami bagaimana pesan-pesan politik dipahami dan diterima oleh masyarakat. Alfiansyah Komeng mungkin telah menggunakan berbagai simbol dan strategi komunikasi untuk memperoleh dukungan, yang kemudian dianalisis oleh para ahli semiotika pragmatik untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi di balik tindakan dan simbol tersebut. Simbol yang fenomenal yang dihadirkan adalah photo yang bersangkutan sedikit “nyeleneh” sehingga menarik perhatian pemilih.
  • Tradisi Kritis: Mengungkap Struktur Popularitas dalam Politik. Dalam tradisi kritis, penelitian terfokus pada pengungkapan struktur kekuasaan yang ada dalam politik. Alfiansyah Komeng menjadi objek penelitian untuk memahami dinamika popularitas yang terjadi, serta bagaimana mereka memanfaatkan dan mempengaruhi media massa dan opini publik.
  • Paradigma Modernis: Membangun Citra Melalui Teknologi dan Media Sosial. Dalam paradigma modernis, politik dipahami sebagai bagian dari kemajuan teknologi dan media. Alfiansyah Komeng mungkin telah menggunakan platform media sosial dan teknologi informasi lainnya untuk membangun citra dan memengaruhi opini publik. Analisis dalam perspektif modernis dapat memberikan wawasan tentang efektivitas strategi komunikasi digitalnya.
  • Etika Menurut William Benton: Pertimbangan Moral dalam Politik. Dalam kerangka etika menurut William Benton, tindakan dan strategi politik Alfiansyah Komeng dianalisis dari sudut pandang moral. Pertanyaan etis muncul, seperti apakah tindakannya mematuhi prinsip-prinsip moral dan keadilan, dan apakah berbenturan dengan peraturan-peraturan formil, ataukah hanya bertujuan untuk memenangkan pemilihan umum tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. 
  • Kebenaran Koherensi: Memahami Konsistensi dalam Pesan Politik. Teori kebenaran koherensi menyoroti pentingnya konsistensi dalam pesan politik. Analisis terhadap pernyataan dan tindakan Alfiansyah Komeng dapat dilakukan untuk memeriksa sejauh mana pesannya konsisten dengan nilai-nilai dan tujuan politiknya, serta sejauh mana pesan-pesannya memengaruhi opini publik dengan kohesi yang kuat. Pesan yang beliau sampaikan berulang-ulang adalah memperjuangan kesenian komedi.
  • Berpikir Kritis: Evaluasi Rasional atas Tindakan Politik. Pendekatan berpikir kritis memungkinkan untuk evaluasi rasional terhadap tindakan politik Alfiansyah Komeng. Ini melibatkan analisis yang mendalam terhadap bukti, data, dan argumen yang disajikan olehnya, serta pertimbangan terhadap implikasi politik jangka panjang dari keputusan dan strategi politiknya.
  • Perkembangan Filsafat Komunikasi: Menggali Perspektif Baru dalam Politik. Dalam perkembangan filsafat komunikasi, perjalanan politik Alfiansyah Komeng mungkin menjadi objek studi yang menarik untuk memahami bagaimana politik dan komunikasi saling terkait dalam masyarakat modern. Ini membuka peluang untuk pengembangan teori baru dan pemikiran kritis yang dapat diterapkan dalam konteks politik Indonesia.

Melalui analisis ini, kita dapat melihat bahwa perjalanan politik Alfiansyah Komeng dalam Pemilu 2024 tidak hanya merupakan cerita politik biasa, tetapi juga mencerminkan dinamika kompleks dari berbagai perspektif dalam ilmu komunikasi. Dengan pendekatan yang beragam, kita dapat memahami lebih dalam tentang pengaruh politik dan komunikasi dalam masyarakat kontemporer.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun