Mohon tunggu...
Sutrisno Budiharto
Sutrisno Budiharto Mohon Tunggu... lainnya -

Membaca dunia, lalu menulis dan melukiskan hidup:\r\n\r\nsutrisno.budiharto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kereta Api Indonesia Tempo Doeloe

24 Februari 2014   17:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:31 2478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada dekade 1970-an,  jasa traspaortasi di Indonesia dipercayakan kepada Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Sedang pada masa kini, traspaortasi di Indonesia dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (PT. KAI).  Pada era PT. KAI saat ini sudah tidak ada kereta uap yang dioperasikan sebagai transportasi publik. Namun pada dekade 1970-an, kereta api uap masih menjadi andalan,seperti tampak dalam foto-foto di bawah ini. Madiun Tempo Doeloe: Pelayanan transportasi di Madiun, Jawa Timur tempo doeloe menerobos di tengah kota.Tampak dalam dua foto di bawah, kereta api penumpang dan barang  yang ditarik lokomotif  kelas B50 2-4-0 No B50 11 sedang meluncur di sepanjang jalan utama pusat kota Madiun, di tengah hiruk pikuk kesibukan masyarakat. Kereta tersebut baru saja keluar dari Stasiun Madiun, Selasa 24 Juli 1973.

Jakarta Tempo Doeloe: Pada awal dekade 1970-an silam, penduduk Jakarta sudah banyak terdapat penumpang bonek (bondo nekad). Mereka berani mempertaruhkan keselamatan hidupnya hanya demi sebuah perjalanan yang harus mereka tempuh dengan kereta api di kala itu. Foto-foto di bawah adalah hasil reproduksi Sutrisno Budiharto dari smugmug.com. Isinya seputar para penumpang bonek pada era 1970-an.

Tak jauh dari Stasiun Tanahabang, sebelah selatan Jakarta, ada kereta api yang meluncur dari Rangkasbitung, Selasa 17 Juli 1973. Kereta yang ditarik dengan lokomotif diesel  BB No BB300 16 (30 mesin dibangun oleh Krupp di 1958-1959)  tersebut dipadati para penumpang nekad.

Kereta api penumpang berjalan meninggalkan Stasiun Tanah Abang, Jakarta, ditarik sebuah lokomotif uap No B51 35. Kereta over penumpang tersebut menuju ke arah Rangkasbitung pada sore hari Selasa 17 Juli 1973.

Purwokerto Tempo Doeloe:

Sebuah kereta api penumpang dan barang yang ditarik lokomotif  Kelas CC50 2-6-6-0 Mallet No CC50 06 bergerak meninggal Stasiun Purwokerto menuju ke Prupuk, Jawa Tengah, pada Sabtu 21 Juli 1973. Lokomotif bermesin uap itu dibangun oleh Werkspoor of Amsterdam pada tahun 1928. Pada dekade 1970-an, Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) masih mengandalkan lokomotif tersebut untuk melayani jasa traspaortasi di Indonesia.

Seorang anak kecil dan ibunya berdiri di platform Stasiun Purwokerto pada Sabtu 21 Juli 1973. Mereka sedang melihat lokomotif uap 4-6-0 C54 01 yang sedang lansir jalur rel stasiun. Lokomoti bermesin uap tersebut konon dibangun oleh Hartmann pada tahun 1922. Pada masa produksinya, ada 19 lokomotif sekelas, 13 dibangun Hartmann dan 6 lokomotif dibangun oleh Beyer, Peacock. Semuanya diproduksi tahun 1922.

Kereta Api Indonesia Era Kolonial Belanda:

Sejarah kolonial Belanda di Indonesia (dahulu Hindia Belanda) meninggalkan banyak jejak. Salah satunya Jembatan Kereta Api di Telep, Jawa, 1890-1910. Jembatan ini  bagian dari jalur kereta api jurusan  Batavia  - Surakarta Surabaya yang melalui daerah Sukabumi.

Foto repro dari gahetna.nl DATA FOTO: Collectie / Archief: Stoop (STOOP 180) Beschrijving: Koloniale geschiedenis. Indonesië (voorheen Nederlands-Indië): Spoorwegbrug bij Telep [?] in de lijn (via Soekaboemi) Batavia - Soerakarta - Soerabaja. Java, 1890-1910 Datum: 1890 Locatie: Java Fotograaf: Fotograaf onbekend [ rangkuman dari blog pribadi Sutrisno Budiharto/berbagai sumber]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun