Mohon tunggu...
Sutrisno -
Sutrisno - Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sang Petualang yang mencari identitas diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Koryo Hakwon Indramayu, Mempererat Silaturrahmi, Mewujudkan Mimpi

12 Februari 2014   11:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:54 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syahdan, dari sepenggal sejarah Negeri Ginseng Korea selatan menceritakan, bermula dari zaman Paleolitik Awal ( Lower Paleolitik ) sampai dengan sekarang. Konon, Kebudayaan tembikar di Korea di mulai sekitar tahun 8000 SM, dan zaman neolitikum dimulai sebelum 6000 SM yang diikuti oleh zaman perunggu sekitar tahun 2500 SM. Kemudian Kerajaan Gojoseon berdiri pada tahun 2333 SM. Baru pada abad ke-3 SM Korea mulai terbagi-bagi menjadi banyak wilayah kerajaan.

Pada tahun satu masehi, Tiga kerajaan Korea seperti Koguryo, Silla dan Baekje mulai mendominasi Semenanjung Korea dan Manchuria. Tiga kerajaan ini saling bersaing secara ekonomi dan militer. Koguryo dan Baekje adalah dua kerajaan yang terkuat, terutama koguryo yang selalu dapat menangkis serangan dari Dinasti-dinasti China. Kerajaan Silla perlahan-lahan menjadi kuat dan akhirnya dapat menundukkan Koguryo. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil dipersatukan oleh Silla pada tahun 676M menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Koguryo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yaitu, Balhae.

13921458991808659204
13921458991808659204

Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Dinasti Koryo, mulai mendominasi Semenanjung Korea. Kerajaan Balhae runtuh pada tahun 926M karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi dan diselamatkan oleh Dinasti Koryo.
Selama masa pemerintahan Dinasti Koryo, hukum yang baru dibuat, pelayanan masyarakat dibentuk, serta penyebaran agama Buddha berkembang pesat. Tahun 993 sampai 1019M suku Khitan dari Dinasti Liao menyerbu Koryo, tetapi Koryo berhasil memukul mundur mereka. Kemudia di tahun 1238M, Koryo diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.

1392141387939444529
1392141387939444529

Sepenggal sejarah di atas  adalah buah pikir sederhana yang mengilhami berdirinya Komunitas Tenaga Kerja Indonesia Program G to G Korea dalam komunitas Paguyuban meduluran Koryo Hakwon Indramayu, untuk turut serta peduli dan berbagi dengan nasib sesama Tenaga Kerja, Keluarga maupun saudara-saudara kita yang belum beruntung. Seperti halnya dengan kegiatan rutin penggalangan  Dana dari Keluarga Besar TKI Korea-Indramayu yang diperuntukan bagi saudara-saudara sesama tenaga kerja yang mengalami musibah, santunan anak yatim, bantuan pendidikan dan lain-lain.  Ini semua di galang dan dikerjakan oleh pengurus dan anggota paguyuban meduluran keluarga Besar TKI-Indramayu yang ada di Korea Selatan dalam kerangka Sosialisasi Berbagi "Fastabiqhul Khairat." Organisasi Paguyuban Ketenagakerjaan yang digawangi Kang Boss Dalban (Rusmono Syafi'i) yang asli putra Daerah Pesisir Pantai Dadap Indramayu, baru-baru ini pun telah membuka Lembaga Pendidikan Kursus Bahasa korea, Koryo Hakwon Indramayu, yang berkantor pusat di Jl.Raya Indramayu – Jatibarang Km 5 Desa Dukuh, Call Center 082121730444.

13921419631403506611
13921419631403506611
Dengan dilaunchingnya Lembaga pendidikan kursus bahasa Korea tersebut, Dalban CS setidaknya telah memberi angin segar bagi dunia Ketenagakerjaan khususnya di Indramayu. Mengapa tidak, Lembaga ini berdiri di atas pondasi kekaryaan dan di bangun dan di biayai sepenuhnya oleh Donatur tetap para tenaga kerja Indonesia yang ada di Korea selatan dengan sistem transparansi dan kekeluargaan. Kurikulum pendidikannya berkualitas dengan tim pengajar yang profesional, tempat yang setrategis, biaya murah, full bimbingan semenjak pendidikan, ujian, proses sending sampai biaya PAP dan pemberangkatan di bantu 100 % oleh lembaga tanpa tambahan bunga. Dengan semangat juang, malang-malang putung-rawe-rawe rantas, melebu teles sekalian ini, bercita-cita mulia dengan menjadikan keluarga TKI Indramayu yang bekerja di Korea Selatan nantinya diharapkan akan tumbuh kesejahteraannya, terutama keluarga yang ditinggalkan di tanah air, tanpa harus pusing dibebani dengan tetek bengek biaya siluman yang sering terjadi dan di alami oleh semua TKI di tanah air khususnya TKI program G to G Korea.

1392143840221421853
1392143840221421853
Terobososan baru dari Paguyuban-meduluran TKI Program G to G Korea-Indramayu ini, patutlah di beri apresiasi sebagai salah satu program kreatif dan inovatif TKI dari putra-putri bangsa pejuang Devisa, yang senantiasa bekerja dan beramal Ikhlas serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya serta nama baik dan harga diri bangsanya sendiri. Bekerja keras mengais rezeki di Negeri Rantau pun dibarengi dengan menimba pengalaman sebanyak-banyaknya sebagai modal Ilmu untuk bekal menjalani kehidupan yang kian komplek dan kompetitif ini, pada akhirnya hal itu wajib di pegang teguh para Tenaga kerja Indonesia di Luar negeri. Aspek kemandirian dalam mengembangkan diri dengan memanfaatkan hasil dari jerih payahnya itu pada sebuah bidang usaha enterpreuner (kewirausahan) yang sejahtera, maju dan mandiri akan menjadikannya tuan rumah di negerinya sendiri tanpa harus balik kembali menjadi TKI.

Menjadi TKI di Luar Negeri bukan berarti melulu mengurus diri,  berfoya-foya dan susah senang sendiri pun serta hanya fokus memperkaya diri sendiri dan gak mau peduli dengan keadaan sosial di sekelilingnya. Sesungguhnya amal baik paling utama adalah saat kita mau peduli dan berbagi. Teruskan semangat juangmu kawan, jadilah pejuang-pejuang pesantren sejati yang selalu mengutamakan Kerja cerdas, kreatif-inovatif, beribadah dan beramal. Karena "Manusia yang sukses adalah mereka yang dapat memberi manfaat kepada sesamanya" (Al-Hadits) @SutrisInoy


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun