Mohon tunggu...
sutris danu
sutris danu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Akan selalu kucoba selagi masih bisa, terus berkarya bersama Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tamsil Debu

13 Desember 2022   17:44 Diperbarui: 13 Desember 2022   17:59 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : Sutris Danu

Debu-debu mengganggu

Terbang tanpa kenal waktu

Menempel atas tubuh-tubuh yang ayu dan sayu

Sepanjang jalan-jalan kotaku

Kau kecil dekil tanpa arti

Jijik orang memandang muak menyesakkan

Kau dibenci meski tidak peduli

Tak diharap akan kehadiranmu

Namun bila air susah didapat kau jadi penyelamat

Teman setia bagi yang lara

Luruh najasah akbar

Suatu saat nanti akan datang satu masa

Orang-orang berharap menjadi debu-debu jalanan

Di hadapan pengadilan Tuhan

Agar terbebas  dari segala tuntutan atas dosa-dosa yang dilakukan

Yaa.... laitanii kuntu turaba

Rabbana yasir lana kulla umurana

Watub alaina innaka antat tawwabar rahiima

Bajo, 12 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun