Mohon tunggu...
Sutri Haryani
Sutri Haryani Mohon Tunggu... -

Accounting/Jogja-Lampung-Jakarta/Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis

12 Desember 2015   05:56 Diperbarui: 12 Desember 2015   05:56 7671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Audit Planning and Analytis Procedures

  1. Perencananaan

Tiga hal mengapa auditor perlu merencanakan penugasan auidit dengan tepat : 1) untuk memungkinkan auditor mendpatakan bukti yang tepat dan mencukupi pada situasi yang dihadapkan, 2) membantu menjaga biaya audit tetap yang wajar, dan 3) untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klien.

Resiko yang dapat diterima adalah ukuran seberapa besar auditor bersedia menerima bahwa laporan keungan akan salah saji secara material setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan. Resiko inherenadalah ukuran auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang material dalam suatu saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan pengendalian internal.

Prosedur Perencanaan audit dan perancangan pendekatan audit:

  1. Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal.
  2. Memahami bisnis dan industri klien.
  3. Menilai resiko bisnis klien.
  4. Melaksanakan prosedur analitis pandahuluan.
  5. Menetapkan materialitas dan menilai resiko audit yang dapat diterima serta serta resiko inheren.
  6. Memahami pengendalian internal dan menilai resiko pengendalian internal
  7. Mengumpulkan informasi untuk menilai resiko kecurangan
  8. Engembangkan perencanaan audit dan program audit secara keseluruhan.

 

  1. Menerima Klien dan Melakukan Perencanaan Audit Awal

Perencanaan audit awal melibatkan 4 hal yang harus dilakukan dalam mengaudit:

  1. Auditor memutuskan apakah akan menerima klien baru atau terus melayani klien yang ada sekarang.
  2. Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan audit.
  3. Untuk mennghindari kesalahpahaman, auditor harus memahami syarat-syarat penugasan yang ditetapkan klien.
  4. Auditor mengembangkan strategi audit secara keseluruhan, termasuk staf penugasan dan setiap spesialis audit yang diperlukan.

Investigasi atas klien baru, sebelum menerima klien baru kantor akuntan publik akan menyelidiki perusahaan tersebut untuk menentukan akseptabilitasnya.

Klien berlanjut, setia tahun banyak kantor akuntan publik mengevaluasi klien yang ada guna menentukan apakah ada alasan untuk menghentikan audit.

Memahami kebutuhan akan spesialis dari luar, auditor harus memiliki pemahaman yang memadai atas bisnis klien untuk mengetahui apakah spesialis memang dibutuhkan. Auditor perlu mengevaluasi kualifikasi profesional spesialis itu dan memahami tujuan serta ruang lingkup pekerjaannya.

  1. Memehami Bisnis dan Industri Klien

Auditor harus memperoleh pemahaman audit yang memadai tentang entitas lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya. Untuk menilai resiko salah saji yang material pada laporan keuangan baik karena kekeliruan maupun kecurangan, dan untuk merancang sifat, penetapan waktu, serta luas prosedur audit selanjutnya. Berikut ini faktor – faktor yang meningkatkan atas bisnis dan industri klien:

  1. Teknologi informasi yang menghubungkan perusahaan klien dengan pelanggan dan pemasok utama.
  2. Klien telah memperluas operasinya secara global, yang seringkali melalui joint venture atau aliansi strategi.
  3. Teknologi informasi memepengaruhi proses internal klien yang meningkatkan mutu dan ketepatan waktu informasi akuntansi.
  4. Makin pentingnya modal manusia dan aktiva tidak berwujud lainnya telah meningkatkan mutu kerumitan akuntansi serta pentingnya penilaian dan estimasi manjemen.
  5. Auditor membutuhkan pemahaman yang baik atas bisnis dan industri klien untuk memberikan jasa berniali tambah kepada klien.

Auditor juga harus memahami strategi dan tujuan klien yang berkaitan dengan:

  1. Reliabilitas pelaporan keuangan
  2. Efektivitas dan pelaporan keuangan
  3. Ketaatan pada hukum dan peraturan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun