Mohon tunggu...
Khamdi
Khamdi Mohon Tunggu... -

Santri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berharap Kiprah Ibu Rustriningsih Kembali di Jawa Tengah

4 November 2017   20:24 Diperbarui: 4 November 2017   20:31 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
By: Sutresno Adianto

Hallo Ibu Rustriningsih... Assalamualikum....

Perkenalkan ibu, nama saya Sutersno, lengkapnya Sutresno Adianto, nama pemberian ayahku, yang entahlah di usia dua tahun beliau meninggalkan aku dan ibuku. Ah sudahlah, itu masa lalu dan hikmah di balik itu aku jadi lelaki yang menghargai para pejuang wanita, setidaknya ku kenal dari ibuku yang membesarkan sejak kecil dengan susah payah.

Termasuk dari ibu Rustriningsih, salah satu aktor partai yang berjuang sejak masa orde baru dan bangkit di daerah sebagai Srikandi partai oposisi yang mampu mendulang suara tinggi dalam kemenangan usai reformasi 1998 .

Kalau Ibu Rustriningsih masih ingat, saat ibu masih menjadi wakil Gubernur Jawa tengah, kita sempat ketemu walau hanya sejenak sekitar dua jam di pendidikan politik salah satu organisasi besar di Jawa Tengah.

Duh bersyukurnya bisa salaman dan dapat kesempatan satu pertanyaan yang dijawab ibu sambil berdiri dan mendekat ke bangku tempat diriku duduk. Tentu ibu pasti tidak ingat. Tak apa  maklum ibu sebagai publik figur susah mengingat satu per satu rakyat yang mengidolakan ibu, termasuk saya ini. namun saya yakin, hati dan keberpihakan Ibu akan selalu bersama orang-orang seperti kami ini.

Jujur ya Bu, saat itu pertemuan yang mengesankan, saya benar-benar tidak menyangka bisa bersalaman dengan Ibu usai mengisi acara. Sosok ibu benar-benar persis seperti di siaran televisi berita, dan siaran radio.

Senyum ibu khas, ramah tapi tenang menghadapi forum pertemuan pemuda di Kendal saat itu. Maklum ibu politisi perempuan banget, itu berdasarkan analisa dari buku yang selama ini aku baca, juga mengikuti komentar dan pendapat ibu di media masa.

Sewaktu ketemu dulu ibu, benar-benar nampak tenang kalem dengan sorot mata yang teduh tapi melindungi. Agaknya Ibu Rustriningsih memang perempuan yang tegar. Tipe ibu yang selama ini membesarkan saya.

Saya sebenarnya ingin ngobrol banyak lho bu, satu pertanyaan saat aku harus berebut angkat telunjuk jari di acara itu belum puas. Pengin menanyakan banyak hal, khususnya soal karakter kepemimpinan Ibu waktu yang begitu mengayomi dan penuh spirit keberpihakan kepada rakyat kecil.

Tapi apalah daya saya ini ibu, saat itu hanya satu pertanyaan yang dijawab dengan lugas oleh Ibu tentang dasar terbangunnya politik yang tidak instan. Sangat ku ingat, ibu adalah seorang Marhaen sejak lahir, usia dini sudah diajak diskusi ayahanda bu Rustriningsih yang seorang PNI Soekarnois.

"Saya tak sadar, ada internalisasi nilai dari ayah saya. Misal saat di boncengan naik sepeda usai rapat ayah mengeluh tentang sikap lawan politik antar partai," ah kata-kata ibu mengesankan dalam sebuah pendidikan dasar politik itu, cerita sederhana, pendek, namun penuh makna dari seorang pejuang besar Srikandi partai seperti Ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun