PADANG -- Saya tiba-tiba ingin buang air besar (maaf) ketika membaca berita kampanye politik telanjang dukung Foke oleh Ustad Fahmi Albuqorih saat acara buka puasa bersama Gubernur DKI Fauzi Bowo di Masjid Al-Muttaqin, Kemayoran, Jakarta, Jum'at (27/7) kemaren.
Betapa tidak, Ustad Fahmi tanpa malu-malu kampanye politik di masjid supaya umat Islam jangan dukung calon gubernur non-muslim. Dan, yang tak kalah fatal, ia memberi contoh orang Padang yang dilanda gempa dan banjir bandang.
"Kalau Jakarta dipimpin non Muslim, maka bisa saja Jakarta seperti Padang, yang dilanda gempa dan banjir bandang seperti saat ini," tutur Ustad Fahmi.
Tak pelak pernyataan Ustad Fahmi tersebut menuai kecaman dari banyak orang Padang dan tokoh Minang baik di Padang maupun di perantauan. Indra J Piliang diantaranya berkata dengan nada keheranan di twitternya (@IndraJPiliang), "Ha?? Jd, walikota dan gub sumbar itu apa?? >> Ustad Fahmi Albuqorih telah melecehkan masyarakat kota Padang," tukasnya.
Pertama, Walikota Padang Dr Fauzi Bahar M.Si merupakan seorang muslim. Pun Gubernur Sumbar juga seorang muslim yang cukup terkenal, Prof Dr Irwan Prayitno Psi.,M.Sc, yang dulunya mantan anggota DPR RI.
Kedua, bencana Padang tidak ada kaitannya dengan kepemimpinan muslim atau non-muslim. Banjir bandang yang terjadi hari Selasa (24/7) malam lalu adalah akibat hujan deras dan pembalakan liar di hulu sungai, bukan akibat kepemimpinan muslim atau non-muslim. Kebelinger siapapun yang mengatakan banjir bandang ini sebagai akibat kepemimpinan muslim atau non-muslim.
Kampanye SARA pasangan atau antek calon gubernur incumbent Foke sudah amat sangat keterlaluan. Saatnya masyarakat menghukum pasangan Foke-Nara nanti di putaran kedua Pilkada Jakarta 20 September 2012. []
Referensi berita: tribunnews.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H