Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Tetap Olahraga Selama Puasa

19 Juli 2012   09:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:47 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Orang yang jarang olahraga (gerak badan) berpotensi terserang penyakit jantung, diabetes dan kanker tipe tertentu 20 hingga 30 persen. Demikian kata dokter dikutip dari berbagai sumber. Apalagi jika seseorang mengidap darah rendah; olahraga menjadi suatu keharusan, jika tidak siap-siap "membusuk" oleh penyakit.

Darah rendah (hipotensi) membuat suplai oksigen ke otak tidak selancar orang bertekanan darah normal. Itulah rahasia mengapa orang darah rendah suka ngantuk sekalipun cukup tidur. Sebaran energi ke tubuh dan otaknya empot-empotan. Selain ngatukan, orang darah rendah (hipotensi) juga cenderung labil emosinya. Jadi waspadalah jika anda berteman dengan orang darah rendah (he-he-he).

Iya, adalah keliru anggapan sebagian orang bahwa sosok pemarah adalah orang darah tinggi (hipertensi). Tidak selalu. Orang labil yang tiba-tiba suka lepas kontrol biasanya acap si darah rendah.

Dalam kepustakaan kedokteran, hipotensi biasa diartikan sebagai suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah atau turun dibawah angka normal hingga mencapai 90/60 mmhg dimana nilai normal tekanan darah pada orang sehat secara umum berkisar 120/80 mmhg. Tekanan darah itu sendiri merupakan hasil kerja jantung yang memompa darah untuk bersirkulasi di dalam tubuh melalui pembuluh darah.

Darah rendah, baik oleh sebab rendahnya produksi sel darah maupun karena rendahnya ritme detak jantung, mengakibatkan peredaran darah di tubuh tidak begitu kuat dan lancar. Jangan heran orang darah rendah suka kesemutan. Duduk di majelis pengajian sebentar saja sudah meringis menahan kesemutan. Memang, kesemutan tidak selalu diakibatkan darah rendah.

Apa hubungannya daerah rendah dengan olahraga? Olahraga membantu penggantian sel darah yang telah tua digantikan sel darah muda dan segar, peredaran darah jadi lancar. Inilah rahasia mengapa setelah olahraga perasaan badan jadi segar. Nah, orang yang jarang olahraga otomatis pergantian darah tua tidak lancar, darahnya pada tua dan ringkih, lama-lama akan menimbun lemak dan berbagai penyakit. Bisa dibayangkan efeknya bagi orang yang memang telah berdarah rendah. Jadi, wajarlah jika kalangan kedokteran menyimpulkan orang jarang olah raga cenderung penyakitan.

Uraian di atas sekedar hasil bacaan seorang Advokat dan dihubungkan dengan praktik olahraga dan pengamatan sehari-hari. Karena itu, berhubung saya bukan praktisi kesehatan atau seorang dokter, Anda boleh mencampakkan artikel ini pada kesempatan pertama. He-he-he.^_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun