[caption id="attachment_215723" align="aligncenter" width="300" caption="Kaset artis Minang. Semua asli. Foto: Sutomo Paguci"][/caption] Tentu saja judul di atas dibatasi pada loyalitas pedagang kaset (DVD, VCD) lagu Minang saja. Coba saja berkeliling melihat-lihat lapak-lapak yang menjual kaset bajakan di Padang dan sekitarnya, dijamin tidak akan ditemui lagu Minang yang dibajak. Semua asli khusus lagu Minang. Saya tanya Ajo (bukan nama sebenarnya), pedagang kaset bajakan di Bandar Buat, Padang, mengapa tidak ada lagu Minang yang dibajak sementara lagu-lagu Ariel dsb dari seberang pulau habis-habisan dijual bajakannya (copy) oleh pedagang. Ternyata jawabananya sangat terpuji:Â "Manga mangcopy lagu Minang, rugilah awak." Mengapa mengopy lagu Minang, rugilah kita. Para pedagang kaset bajakan yang lapak-lapaknya tersebar di seantero kota sampai desa di Sumatera Barat umumnya adalah putra asli Minang. Mereka walaupun kerjanya menjual kaset bajakan tapi masih punya hati nurani untuk tidak "mengerjai" penyanyi Minang. [caption id="attachment_215725" align="aligncenter" width="300" caption="Sampul album Rayola. Â Kaset asli seharga Rp.15.000 saja. Foto: Sutomo Paguci"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H