Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kota Padang Seperti Chaos!

11 April 2012   11:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:45 2511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepanikan melanda warga Kota Padang pasca gempa Aceh dan gempa-gempa susulan yang terus dirasakan warga kota hingga tulisan ini dibuat (pukul 18.10 Wib), Rabu (11/4). Sebenarnya, getaran gempa terasa tidak begitu kuat, hanya goyangan halus, seperti buaian, akan tetapi warga panik karena mendengar informasi potensi tsunami.

Penulis mencoba berkeliling dengan motor supaya lebih lincah. Terlihat warga memadati jalan-jalan mulai area tepi pantai Padang, jalan Purus, Veteran, Pasar Raya Padang, Jalan Proklamasi, Jalan Sudirman dan jalan-jalan lain sebagai jalur resmi evakuasi tsunami. Kemacetan parah tak terelakan. Semuanya mengarah ke tepian Kota Padang, menuju sekitar jalan By Pass. Beberapa orang dari arah tepian Kota Padang (area aman dari tsunami) yang hendak menuju pusat kota dihalangi warga lain.

Teriakan dan klakson saling berpacu satu sama lain. Beberapa anak terdengar melolong menangis. Orang-orang seperti berpacu dengan kecemasan tak terkira. Kecemasan terlihat makin menjadi-jadi karena hampir semua jalan-jalan utama mengalami kemacetan parah.

Beberapa warga terlihat menaiki Gedung Bank Indonesia di Jalan Sudirman Padang yang memang difungsikan sebagai selter tsunami, bersama gedung-gedung lain seperti kantor Gubernur, gedung Universitas Ekasakti (Unes), gedung Universitas Bung Hatta, dan lain-lain.

Sejauh ini belum ada informasi kerusakan bangunan di Kota Padang akibat gempa Aceh ini. Begitu juga dengan korban manusia belum ada terdengar.

Untuk daerah-daerah tepian kota, arah jalan By Pass ke Indarung, warga masih beraktifitas seperti biasa. Toko-toko masih terlihat buka. Praktik dokter dan bidan demikian juga. Di muka-muka gang-gang, para tukang ojek masih mangkal seperti biasa.

Sebagaimana diketahui, Kota Padang pernah diporak-porandakan gempa besar 7,6 Skala Richter pada 30 September 2009 yang lalu. Bayangan traumatis akibat gempa ini seolah dibangkitkan kembali oleh gempa Semuelue Aceh ini.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun