Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hercules Cs Tersangka, Wujud Kegagalan Prabowo

10 Maret 2013   05:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:02 3532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13628917961586452790

[caption id="attachment_231746" align="aligncenter" width="448" caption="Ketua Umum DPP GRIB, Hercules Rozario Marshal, dan Ketua Dewan Pembina GRIB, Prabowo Subianto. Sumber foto: riaureportase.com"][/caption] Tak diragukan lagi, bahwa penangkapan yang diikuti penetapan tersangka terhadap Hercules Rozario Marshal Cs oleh Polda Metro Jaya, Sabtu (9/3/2013) sore, merupakan wujud kegagalan seorang Prabowo Subianto. Alasannya, Hercules Cs yang ditetapkan tersangka tersebut merupakan pengurus dan anggota ormas Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), dimana Prabowo adalah Ketua Dewan Pembina-nya. Tugas utama Prabowo adalah membina kader GRIB. Berdasarkan AD/ART GRIB, Dewan Pembina berfungsi memberikan saran, nasehat dan pertimbangan kepada Pengurus. Saran, nasehat dan pertimbangan dari Dewan Pembina demikian harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh Pengurus. Dalam kaitan peran kemasyarakatan GRIB, sudah seharusnya Prabowo memberi pembinaan dan memastikan bahwa kader GRIB berjalan di koridor hukum. Tidak boleh terjadi penggunaan cara-cara kekerasan, intimidasi, senjata tajam, apalagi senjata api. Fungsi Prabowo di GRIB tersebut nampaknya tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Terbukti, dalam penangkapan Hercules Cs, Jumat (8/3/2013) sore, masih ditemui aksi kekerasan dan penggunaan senjata tajam bahkan senjata api oleh Hercules Cs. Artinya, Hercules Cs belum meninggalkan dunia kekerasan ala premanisme dengan sepenuhnya. Atau, dengan kata lain, Hercules Cs baru sebatas "tobat sambal" sebagai preman. Kalau sudah "tobat nasuha" sebagai preman tentu tidak ada lagi penggunaan kekerasan, intimidasi, senjata tajam, dan senjata api. Jika diumpamakan GRIB adalah "dunia kecil" dan Indonesia adalah "dunia besar", maka, Prabowo dinilai gagal mengurus dunia kecil. Lah, bagaimana mau mengurus dunia besar bernama Indonesia dengan segudang masalah yang jauh-jauh-jauh lebih kompleks bahkan beringas dibanding Hercules Cs. Ini logika yang amat sangat sederhana. Keadaan ini harusnya cukup memalukan bagi seorang Prabowo sebagai mantan tentara yang terbiasa bertindak terencana, taktis, dan sistematis. Selayaknya ia menunjukan pertanggungjawaban atas kegagalan tersebut. Karena perstiwanya sudah terjadi, dan jika meniru tradisi negara-negara maju seperti Jepang, misalnya, Prabowo bisa memilih opsi pengunduran diri sebagai Ketua Dewan Pembina GRIB. Opsi hara-kiri rasanya terlalu ekstrim. Tak ada gunanya membela diri, Prabowo sudah terbukti gagal. (SP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun