Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru, Katakanlah dengan Kata

30 Juni 2012   08:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:24 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1341044007293711345

[caption id="attachment_185554" align="aligncenter" width="221" caption="(bullyingpictures.com)"][/caption] Pola pendidikan telah berubah seratus delapan puluh derajat dibandingkan 20-an tahun lalu. Waktu itu, sebagai seorang murid bengal, aku biasa dipukul, ditampar, ditendang, dijewer, digunduli, atau dijemur di lapangan terbuka tengah hari buta. Guru melakukannya sebagai bentuk pendidikan. Hal yang biasa saja. Lumrah. Ini hari jangan coba-coba. Guru yang main kekerasan pada murid kemungkinan besar akan "dikarungi" lantas masuk penjara. Jangankan seorang guru, orang tua kandung yang memukul anaknya atau istrinya bisa "dikarungi" dan dipenjarakan. Zaman telah berubah. Dulu, menyampaikan pesan pendidikan dengan pukulan adalah hal biasa. Sekarang itu luar biasa, kurang ajar. Sekarang, pendidikan harus mengikuti alam demokrasi. Penyampaian pesan pendidikan dengan dialog. Kekerasan dalam dunia pendidikan tidak laku lagi. Militeristik di kelas bukan eranya lagi. Stop bawa kebiasaan 30 tahun lalu. Semua bisa dikatakan dengan kata. Era telah berubah. Yang tak mau berubah akan berakhir di penjara.[]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun