Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gak Kuat sama Susu!

5 Juli 2012   04:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konon binaragawan Ade Ray tidak mengkonsumsi susu karena lambungnya tak kuat sama laktosa susu. Untuk mengganti kebutuhan kalsium dan protein ia mengkonsumsi 30 buah kuning telor per hari dan berjemur di bawah matahari. Senasib dengan diriku, caela, hanya beda di massa otot saja. Aku mengalami apa yang disebut'intoleransi laktosa'. Diutip dari id.wikipedia.org, intoleransi laktosa adalah suatu kondisi di mana laktase, sebuah enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa, tidak diproduksi dalam masa dewasa. Untuk menguji batas toleransi laktosa dapat dilakukan tes pernapasan hidrogen (hydrogen breath test) atau tes keasaman kotoran (stool acidity test) agar didapatkan diagnosis klinis. Walaupun jelas-jelas intoleransi laktosa, tapi aku minum susu rutin tiap hari. Biasanya aku akan merapal mantera nenek moyang berbunyi "jong dikrusak ghie dandanan, busung dirusak ghie makanan" (jong tidak rusak oleh dandanan, perut tak rusak oleh makanan). Bismillah...gluk gluk gluk. Habis segelas tiap pagi dan malam hari sebelum tidur. Benar saja. Efek dari kebandelan minum susu segera kurasakan. Badan terasa panas. Sensasi panas menjalar di dada, leher hingga wajah. Serasa terbakar. Lambung juga kembung. Efek lanjutannya jadi cepat haus, bawaannya mau minum terus. Efek lanjutan lagi dalam jangka panjang suka sariawan (ini terkaanku saja, mungkin sebab yang lain). Efek lain lagi rambut jadi cepat ubanan (ini juga terkaanku saja). Sekalipun minum susu menimbulkan badai derai dan derita tapi kutahankan jua. Habisnya, susu bikin bertenaga dan pikiran jadi terang, berasa pintar gitu. Kalau tidak minum susu, reaksi jadi bolot, otak kayak tiarap, bodoh aja bawaannya. Sesekali jika sudah merasa demikian menderita dihajar laktosa, aku akan minum susu bayi yang bebas laktosa. Persis balita memek susu. Uek! Tidak enak. Susunya hambar. Cih. Aih. Saat tulisan ini diturunkan, aku belum tahu cara mengatasi intoleransi laktosa. Barang kali saja ada sidang pembaca yang terhormat punya pengetahuan tentang pengobatan intoleransi laktosa tersebut dan bermurah hati membaginya. Aku akan mendoakan masuk surga. Amin.

[caption id="attachment_186330" align="aligncenter" width="300" caption="Rumus kimia laktosa (explow.com/laktosa)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun