[caption id="attachment_182490" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi Jemuran Pakaian Dalam, Sumber: http://my.opera.com/zandi007/blog/google-digugat-karena-menampilkan-pakaian-dalam-perempuan"][/caption] Buka twitter. Lalu raba sana sini si layar sentuh, eh, kebaca kicauan @assyaukanie ini: Hebatnya, Google Map mengkombinasikan peta dan satellite view. Bahkan jemuran pun terdeteksi. Benar saja. Buka Google Map, menjelajah negeri-negeri asing di pedalaman Amerika Serikat. Kelihatan mobil-mobil diparkir di halaman sebuah gedung. Kelihatan juga ember butut tergeletak miring di atas sebuah gedung bertingkat. Jadi ingat peristiwa tiga bulan lalu. Google digugat warga Prancis dengan nilai tuntutan Euro 10,000, atau sekitar Rp.119 juta. Pasalnya, penggugat merasa dirugikan, dipermalukan, kehilangan muka dengan para tetangga dan kenalan. Gara-garanya foto ybs sedang kencing (maaf) di halaman rumahnya terfoto oleh layanan Street View dari Google Map. Segera saja foto ini terkenal karena jadi pembicaraan warga dunia. Peristiwa lebih kurang sama terjadi di Jepang hampir dua tahun yang lalu. Yang punya ulah juga layanan Street View Google Map. Hanya bedanya kali itu warga Jepang menggugat Google gara-gara jemuran pakaian dalamnya di depan apartemen nongol di peta. Bukan mustahil kejadian serupa menimpa warga Indonesia. Kita tahu di beberapa daerah di Indonesia, terutama di desa-desa, para warga biasa mandi telanjang di sungai-sungai dekat rumah atau bilik kamar mandi tak beratap di luar rumah. Waspada! Waspada!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H