[caption id="attachment_193334" align="aligncenter" width="429" caption="Ilustrasi/katakandengankata.wordpress.com"][/caption] PADANG -- Baru terasa betapa pentingnya mencatat setiap ide pokok sebuah bakal tulisan atau nama-nama kenalan baru. Ceritanya, tadi malam (15/8) sebelum memejamkan mata di pembaringan, aku dihampiri dua ide bakal tulisan. Begitu mengkalnya ide itu sehingga membuatku gelisah sebelum mata terpejam. Namun, karena mataku sudah berat sekali di pukul 23.30 Wib, kubiarkan saja ide itu melayang-layang di pikiran. Biar saja besok dituliskan, begitu pikirku sebelum hilang kesadaran. Keesokan paginya (hari ini, Kamis, 16/8), aku terbangun. Segera makan sahur. Sesudah sahur segera sholat dan langsung menuju laptop. Apa dinyana, setelah laptop dihidupkan, ternyata ideku semalam sebelum mata terpejam sudah pada lupa. Tak ada yang tersisa sedikit pun. Lama aku tapakur di hadapan laptop. Termangu. Akhirnya kutulislah cerita ini sambil terus mencoba mengingatnya. Aku terus berpikir. Sangat keras aku berpikir. Namun ide yang semalam sudah mengkal tak mau muncul-muncul juga. Baiklah. Untuk menyegarkan ingatan, kucoba klik berita online sana-sini. Mataku terpaku pada berita ringan bertajuk "Gara-gara Kondom, Bintang Sepak Bola 'Tanduk' Wajah Istrinya". Cekikikan sebentar membaca berita ini sambil ingatan melayang pada "tandukan bersejarah" bintang sepak bola Prancis Zinedine Zidane ke dada Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006 Prancis vs Italia. Artikel 'kondom' sudah ludas dilahap. Segala ingatan tentang Piala Dunia 2006 juga sudah lewat di pikiran. Namun, ingatanku pada ide mengkal malam tadi belum muncul juga. Ah! Hampir saja muncul. Tahu-tahu ingatan malah melayang pada Hasan Al-Bana (1906-1949), pendiri sekaligus pimpinan gerakan dakwah Ikhwanul Muslimin. Ada-ada saja. Tapi tetap ada kaitan dengan judul artikel ini loh. Bahwa, konon, salah satu kebiasaan Hasan al-Bana adalah membawa buku catatan kecil untuk mencatat kejadian penting yang dialaminya hari per hari termasuk kenalan baru. Sehingga jangan heran seorang akan suprise ketika ketemu Hasa al-Bana yang ternyata masih ingat namanya padahal cuma bertemu satu kali dan itupun sudah bertahun-tahun lalu. Hm, nampaknya aku sudah mulai bisa mengingat ide mengkalku semalam. Masih samar-samar memang. Ya, ya, ya, makin kelihatan di pikiran! Terapi 'lupa ingatan' dengan cara menulis catatan harian begini maknyus juga ternyata.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H