Saya sendiri sangat menganjurkan pendaki perdana pakai pemandu berpengalaman. Khususnya bila tidak cukup punya pengalaman pendakian dan kepercayaan diri.
Soal pengalaman dan kepercayaan diri menjadi dua hal penting untuk diperhatikan.Â
Pertama, kurang pengalaman akan dilengakapi oleh pemandu, bukan saja sebagai penunjuk jalan, tapi juga panduan soal manajemen waktu pendakian, manajemen logistik, manajemen perlengkapan, dan seterusnya.
Kedua, untuk pendaki yang kurang percaya diri tanpa pemandu, maka kehadiran pemandu yang berpengalaman akan melahirkan kepercayaan diri, memberi rasa "aman".
Sebaliknya, bila punya kepercayaan diri cukup, walaupun baru (akan) perdana mendaki gunung Kerinci, tanpa pemandu pun akan tetap merasa aman. Kuncinya, riset dulu sebelum mendaki.
Hal yang perlu diriset antara lain, info dan nomor kontak posko, syarat administrasi, bagaimana manajemen pengaturan waktu pendakian, manajemen logistik, peralatan, letak sumber air, letak pos dan shelter, tempat berkemah yang dianjurkan, dst.
Bila sudah riset dan sudah mengantongi informasi lengkap tapi masih kurang percaya diri, nah, Anda adalah tipe pendaki yang perlu didampingi pemandu.
Saya sendiri dari pertama kali sampai pendakian ke-17 selalu sendirian. Tanpa pemandu. Tanpa porter. Tak perlu khwatir nyasar, toh jalur pendakian via Kersik Tuo tak bercabang setelah masuk pintu rimba.
Berbeda via Solok Selatan yang jalurnya jauh lebih panjang dan sulit, butuh sekitar 5 hari naik-turun, para pendaki perdana tidak dianjurkan tanpa pemandu.Â
Berbeda halnya pendaki yang sudah berulang kali mendaki gunung Kerinci, tentu tidak perlu dan tidak relevan pakai pemandu.