Konsep "Lintas Triarga" berarti pendakian melintasi tiga gunung pada sisi/jalur berbeda secara non-stop, bukan bolak-balik di sisi/jalur yang sama.
Tiga gunung itu merupakan ikon Minangkabau, yaitu gn Marapi 2.891 mdpl, gn Singgalang 2.877 mdpl, dan gn Tandikek 2.438 mdpl.
Dalam lintas Triarga kali ini, misalnya, kami memulai pendakian dari gn Marapi sisi selatan via jalur Tungku Tigo. Hingga ke puncak Garuda 2.891 mdpl. Berbalik ke puncak Merpati 2.774 mdpl. Lalu turun di sisi barat via jalur Kotobaru.
Pendakian dilanjutkan ke gn Singgalang dari sisi timur via jalur Padang Laweh, Kec Sungai Puar, Kab Agam. Hingga ke Telaga Dewi.
Pendakian gn Singgalang boleh juga via jalur Pandai Sikek, yang jaraknya cuma dipisahkan satu punggungan dari jalur Padang Laweh.
Dari Telaga Dewi, pendakian dilanjutkan menuju gn Tandikat melalui sadel/salo bernama Lembah Bunian. Hingga ke camp Vila pucak gn Tandikat.
Rangkaian Lintas Triarga ini berakhir di gn Tandikat. Turun dan ke luar di jalur Singgalang Gantiang.
Jangka waktu pendakian bisa dipilih durasi normal atau cepat. Normalnya 6 hari 5 malam, seperti kami lakukan.
Pendakian cepat diprediksi sekitar 4 hari 3 malam: hari ke-1 gn Marapi, hari ke-2 turun gn Marapi lanjut gn Singgalang, hari ke-3 nyadel gn Singgalang ke gn Tandikat, dan hari ke-4 turun gn Tandikat.