Perdebatan seputar "child free" kembali menghangat menyusul pernyataan YouTuber dan influencer Gita Savitri Devi dan suami, Andre Partohap, untuk tidak ingin memiliki anak atau keturunan, seumur hidup mereka.
Child free merupakan istilah yang merujuk pada setiap orang atau pasangan yang tidak ingin memiliki anak. Gita Savitri dan suaminya masuk dalam golongan child free.
Ada banyak kemungkinan orang atau pasangan memutuskan untuk tidak memiliki anak, mulai faktor kesehatan, keuangan, ingin fokus pada karir, tidak mau repot, dan sebagainya.Â
Sekarang mari kita lihat dengan seksama, rasional dan kepala dingin tentang konsep "perlindungan anak" dalam UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana diubah dengan UU No 35 Tahun 2014. Dari sana kelihatan, tidak setiap orang cocok punya anak.
UU ini menggariskan, perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Kemudian, disebutkan asas-asas atau prinsip perlindungan anak, mulai dari nondiskriminasi; kepentingan terbaik bagi anak; hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan; dan penghargaan terhadap pendapat anak.
Apapun yang dilakukan terhadap anak tidak boleh keluar dari asas tersebut di atas. Bila keluar dari asas, pada saat itulah terjadi perkosaan terhadap hak-hak anak yang bersifat melanggar hukum.
Bagaimana mau mengharapkan membesarkan, mendidik dan melindungi anak secara berkualitas bagi orang-orang yang mengalami penyakit mental, seperti psikopat, delusi, dan sebagainya. Lingkungan keluarga akan beracun.
Bayangkan kembali film Joker, bagaimana pasangan Penny Fleck dan teman kumpul kebonya, yang sama-sama berpenyakit mental, membesarkan Arthur Fleck kecil hingga tumbuh menjadi pribadi yang sakit secara fisik dan mental.
Kisah pengasuhan anak oleh orang-orang berpenyakit jiwa seperti film Joker banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Tidak sulit menemukan berita anak-anak disiksa, dibunuh, dijual, dijadikan objek seks, dan sebagainya.