Foto di atas merupakan salah satu sumber air di sebelah kiri (barat) shelter 3 gunung Kerinci di ketinggian sekitar 3.250 mdpl. Airnya enak, ada manis-manisnya.
Memang ada ceruk sumber air lainnya, di dekat sumber air foto di atas, akan tetapi telah tercemar sampah dan mungkin juga tinja dan kencing pendaki secara persis berada di jalur air dan sampah berserakan di sekitarnya. Beda sumber air pada foto ini, bukan persis di jalur air.
Sumber air seperti pada foto di ataslah yang paling dekat dari tempat perkemahan di shelter 3 gunung Kerinci. Sayangnya, pada saat musim kemarau atau ramai pendakian, misalnya hari Sabtu-Minggu atau hari libur, sumber air ini kering.
Jika sumber air ini kering, mending ambil air di lembah sebelah kanan (utara) shelter 3, yang biasanya banyak melimpah dengan kualitas yang lebih baik. Cuma trek ke sana curam dan cukup jauh berjalan, sekitar 20-30 menit pergi-pulang.
Pada saat cuaca cerah, penulis sendiri lebih sering mengambil air di lembah sebelah kanan shelter 3, karena airnya lebih banyak, lebih jernih dan lebih lezat.
Sedangkan pada saat hujan (atau selepas hujan cukup lebat), lebih baik mengambil air di sumber air sebelah kiri shelter 3. Pada saat begini sumber air di kanan shelter 3 biasanya keruh, karena berada di jalur air dari atas.
Pengetahuan mengenai tempat sumber air dan seluk-beluk jalannya sangat penting dalam dunia pendakian gunung. Air menjadi kebutuhan dasar paling vital untuk bertahan hidup.
Kenyataannya penulis masih sering menemui pendaki yang tidak tahu sumber air di gunung yang didakinya. Kalaupun tahu tapi tidak persis mengerti seluk-beluk jalan untuk menuju ke sana, jadinya sering malas ambil air. Lebih baik minta-minta air ke pendaki lain.