Selalu ada nuansa liris dan relaksasi tiap awal perjalanan pendakian gunung Tandikat, di Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Awal perjalanan yang selalu berkesan. Berkelok-kelok mengikuti jalur irigasi ditingkahi suara gemericik air dan pemandangan hijau di segala sisi.
Pengalamanku, pendakian gunung berketinggian 2.438 mdpl, via jalur Jorong Gantiang, ini, paling mengesankan memang di awal perjalanan. Dari posko pendaftaran, seperti foto di atas, hingga ke pintu rimba. Jalannya berkelok-kelok mengikuti jalur irigasi.
Jalannya relatif datar. Melewati ladang sayur-mayur. Menyeberang sungai. Lewat hutan rimba berusia muda. Tetapi tetap selalu harus berada di jalur irigasi itu, tidak boleh menyimpang. Itulah rumus agar tidak tersesat menuju pintu rimba.
![Berkelok (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/25/jalur-irigasi-5ba9aebac112fe3e291d0cc4.jpg?t=o&v=770)
Udara yang bersih. Kicau burung sepanjang perjalanan. Gemericik air yang bening dan sejuk. Harum aroma dedaunan. Semua berpadu menjadi orkestrasi keindahan yang menenangkan.
![Menuju pintu rimba (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/25/jalur-irigasi-2-5ba9aee4aeebe167d90ad3e2.jpg?t=o&v=770)
Pemanasan otot telah dilakukan sepanjang satu jam perjalanan. Kini saatnya memasuki etape kedua: dari pintu rimba menuju mata air 1 (R25). Setelah landai, kini saatnya menanjak.
![Batas pintu rimba, sungai kecil (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/25/pintu-rimba-5ba9aefaaeebe13227675c42.jpg?t=o&v=770)
Etape kedua ini berupa tanjakan yang mengikuti garis lurus ke arah puncak. Tegak lurus tanpa bertele-tele. Nyaris tak ada kelokan berarti. Jalan terus menanjak dan tak bisa bersantai karena banyak pacet sepanjang jalan. Pacet keluar dari balik semak-semak, dari bawah dedaunan di atas tanah, dan dan meloncat dari daun-daun.
![Dari kota Padang Panjang menuju titik awal pendakian (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/25/menuju-tandikat-5ba9aed46ddcae77a44dafe3.jpg?t=o&v=770)
SUTOMO PAGUCI