Ini serius, bukan bercanda. Gunung memang dapat menjadi rumah kedua dalam pengertian sebenarnya, khususnya bagi penikmat gunung. Di sana tempat favorit si pencinta gunung menghabiskan akhir minggu sendirian atau bersama keluarga. Tempat melakukan segalanya: memasak, bermain, istirahat, nonton, membaca, dan bersenang-senang. Selayaknya tinggal di rumah sungguhan.
Kriteria gunung sebagai rumah kedua tersebut, sedapat mungkin tidak terlalu jauh dari rumah pertama, dapat diakses hanya dalam beberapa jam saja. Disamping itu, tentu saja, harus indah, tidak membosankan untuk dikunjungi setiap waktu. Treknya moderat, bukan garis keras, mudah dilewati oleh anak kecil sekalipun.
Sedangkan gunung Talang berada di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, hanya satu jam jalan darat dari tempat saya tinggal. Total cuma butuh sekitar lima jam untuk sampai ke puncaknya. Sedap!
Dari keempat gunung tersebut di atas, gunung Talang yang paling dekat, paling mudah melalui treknya, dan paling indah. Karena itu, gunung ini terpilih secara aklamasi sebagai rumah keduaku.
Tempat kemping ceria populer berada di ketinggian sekitar 2.200 mdpl, para pendaki menyebut area ini dengan nama "cadas", sekitar tiga jam perjalanan dari pos pendaftaran, sebuah area cukup luas untuk mendirikan ribuan tenda. Dari cadas butuh satu jam merayap di tanjakan sekitar 80 derajat untuk sampai di puncak hutan mati dengan ketinggian sekitar 2.400 mdpl, tempat ngekem favorit saya.
Sementara dari puncak hutan mati ke puncak utama (top) berjalan lagi sekitar 15-30 menit. Dari puncak hutan mati dan top inilah tersuguh pemandangan spektakuler ke segala arah, ada danau Singkarak, danau Atas, danau Bawah, danau Talang, lapisan bukit barisan, gunung Kerinci, gunung Marapi, Tandikat, Singgalan dan Sago. Benar-benar luar biasa!
Kegiatan favorit saya leyeh-leyeh nyantai di hutan mati, duduk tiduran di hammock sambil mendengar musik, makan cemilan dan sebuah bacaan ringan. Jika hari hujan dan tak berpetir, cukup puas nyantai di dalam tenda sambil dengar musik, main masak-masakan, baca buku dan berselancar di dunia maya. Di sini sinyal telepon genggam cukup kuat. Saat hujan petir sinyal telepon genggam dimatikan total untuk hindari sambaran petir.
Pada malam hari puncak hutan mati biasanya sepi. Dari sini nampak pemandangan malam berupa lampu kerlap-kerlip di sekeliling gunung, seperti kapal RMS Titanic sedang berlayar malam di tengah dinginnya Samudera Atlantik Utara.