Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AHY Kunjungi Ahok, Apa Makna Politisnya?

17 Oktober 2017   18:38 Diperbarui: 17 Oktober 2017   18:56 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat buah tangan dari Ahok (Instagram/Tribunnews.com)

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi Ahok di Mako Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, Selasa (17/10/2017) pagi. Cerita kunjungan AHY tersebut diposting di akun instagram AHY (@agusyudhoyono).

Sebagai politisi penuh waktu, tentunya manuver-manuver AHY tak terlepas dari konteks politik. Tak terkecuali kunjungan AHY pada Ahok di Mako Brimob kali ini. Manuver yang terbilang cerdas sekaligus cepat menurut saya.

Karena itu, menarik untuk membaca makna simbolis secara politik dari kunjungan AHY tersebut. Salah satunya, kunjungan AHY tersebut dapat dimaknai sebagai upaya AHY untuk menggaet pendukung Ahok di seluruh Indonesia yang sangat banyak jumlahnya.


AHY tentu tahu magnet politik Ahok. Apalagi pasca perkara yang menderanya berkekuatan hukum tetap, praktis pendukung Ahok seperti anak ayam yang kehilangan induknya. AHY mencoba menjadi "induk" baru bagi pendukung Ahok, saluran politik bagi pendukung Ahok.

Selain itu, pasca perkaranya berkekuatan hukum tetap, karir politik Ahok mungkin dibaca oleh AHY sebagai telah tamat, setidaknya untuk posisi presiden, wakil presiden dan menteri. Mengapa peluang menggaet pendukungnya tidak dimanfaatkan? Kira-kira begitu logikanya.

Belum jelas apakah manuver AHY tersebut murni atas inisiatif dirinya, teman atau mentor politiknya, SBY. Yang jelas AHY bertindak cepat mendekati tahun politik menuju pilpres 2019. Segala potensi suara perlu diburu.

Jika benar demikian, berhasil atau tidaknya manuver AHY, tentunya tergantung pada masing-masing pribadi pendukung Ahok. Yang jelas ingatan pendukung Ahok tentu belum hilang, bagaimana SBY berpidato "provokasi" umat Islam untuk mendemo Ahok.(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun