Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Petualangan Mudik 2017 di Jalur Lintas Barat Sumatera

4 Juli 2017   12:15 Diperbarui: 4 Juli 2017   16:49 10753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesan pertama mudik tahun 2017 dari Padang ke Bengkulu lewat jalur lintas barat pulau Sumatera adalah: geliat pembangunan infrastruktur yang luar biasa. Beda dengan tahun-tahun sebelum era pemerintahan Jokowi. Selebihnya, penulis dan keluarga menikmati wisata petualangan alam nan indah memukau sepanjang perjalanan.

Sekitar 75% ruas jalan dari Padang ke Bengkulu sepanjang 560 Km telah selesai diaspal mulus. Sekitar 25% sisanya sedang dalam tahap pengerjaan: tepi-tepinya sudah diboldozer, dibersihkan, aspal lama telah dikeruk, jembatan lama dibongkar, dst.

Pantai dekat kota Mukomuko (dokpri)
Pantai dekat kota Mukomuko (dokpri)
Pantai dekat kota Mukomuko (dokpri)
Pantai dekat kota Mukomuko (dokpri)
Mulai dari Kota Padang hingga Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, jalan benar-benar mulus. Sangat menyenangkan memacu kendaraan di ruas jalan mulus dan sepi pula (lintas barat Sumatera jauh lebih sepi dibanding lintas timur Sumatera). Berkelok-kelok mengikuti garis pantai dengan panorama aduhai.

Melewati Painan, hingga ke Tapan, masih di provinsi Sumatera Barat, jalan masih dalam proses pengerjaan, jadi cukup jelek, banyak kerukan aspal, dan lobang di sana-sini.

Istirahat sejenak sambil menikmati suara deburan ombak (dokpri)
Istirahat sejenak sambil menikmati suara deburan ombak (dokpri)
Jalan baru kembali mulus ketika sampai di perbatasan Kabupaten Mukomuko hingga sampai di Kabupaten Bengkulu Utara. Di Kabupaten Mukomuko, jalan benar-benar berkualitas tinggi: mulus, sangat rata, tebal, dan dikerjakan dengan rapi. Benar-benar pengerjaan jalan yang tidak tanggung-tanggung. Salut pada Kabupaten Mukomuko, yang notabene baru berdiri tahun 2003, pecahan Kabupaten Bengkulu Utara.

Jalur lintas barat Sumatera, oleh beberapa penulis, dijuluki "jalur surga" karena pemandangan sepanjang perjalanan sangat indah, melewati pesisir barat pulau Sumatera, pemandangan pantai, pasir putih, deburan ombak, dan pulau-pulau kecil seperti candi.

Istirahat lagi di Pasir Gompong, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar (dokpri)
Istirahat lagi di Pasir Gompong, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar (dokpri)
Di Pasir Gompong (dokpri)
Di Pasir Gompong (dokpri)
Walaupun dijuluki "jalur surga" tetapi pamor jalan lintas barat Sumatera kurang menarik pelintas dibandingkan jalur lintas timur Sumatera. Hal mana karena bertahun-tahun jalur lintas barat Sumatera dikenal memiliki jalan yang jelek, sempit, banyak lobang, beberapa ruas rawan longsor kena abrasi laut. Berbanding terbalik dengan jalan lintas timur Sumatera yang jauh lebih baik. Tapi itu dulu.

Sekarang jalur lintas barat Sumatera menurut penilaian penulis jauh lebih baik dibandingkan jalur lintas timur Sumatera. Alasannya, jalur lintas barat Sumatera lebih pendek dibanding lintas timur, jalannya makin mulus dari hari ke hari, pemandangan indah sepanjang perjalanan, dan jauh lebih sepi pengendara.

Istirahat makan siang di Pasir Gompong (dokpri)
Istirahat makan siang di Pasir Gompong (dokpri)
Melepas pandang dari rumah makan di Pasir Gompong (dokpri)
Melepas pandang dari rumah makan di Pasir Gompong (dokpri)
Saking sepinya, penulis bercanda dengan anak-anak, seolah-olah jalan lintas barat Sumatera ini khusus diciptakan untuk kami lewati, sesekali ada pengendara lain lewat sekedar numpang saja. Sepi tapi aman dan menenangkan.

Beda dengan lintas timur Sumatera menuju Bengkulu, khususnya di ruas Lubuklinggau menuju Curup, yang rawan kejahatan begal. Di lintas barat, nyaris tak pernah terdengar kejahatan begal. SPBU juga banyak di sepanjang lintas barat Sumatera, beda dengan beberapa tahun lalu.

Main air sore-sore di Teluk Kabung (dokpri)
Main air sore-sore di Teluk Kabung (dokpri)
Keriuhan di pantai Teluk Kabung (dokpri)
Keriuhan di pantai Teluk Kabung (dokpri)
Yang paling diharapkan dari semuanya tentu saja: mudik sambil berwisata. Tiap sekitar dua jam berjalan penulis akan menghentikan kendaraan, istirahat di tepi pantai yang teduh memesona. Begitu seterusnya mulai dari kota Padang hingga sampai Kabupaten Bengkulu Utara atau Kota Bengkulu.

Berturut-turut mulai dari Kota Padang akan melewati pantai Bungus, Teluk Kabung, Painan, Carocok, Mandeh, Pasir Gompong, pantai Mukomuko, dll. Menikmati wisata pantai baik saat pergi maupun pulang.

Kanak-kanak berenang di Teluk Bungus. Sementara di atas langit semakin mendung (dokpri)
Kanak-kanak berenang di Teluk Bungus. Sementara di atas langit semakin mendung (dokpri)
Sedikit kelemahan di jalan lintas barat Sumatera ini adalah: jika hendak mudik sambil berwisata kuliner. Pasalnya, sepanjang perjalanan sangat jarang ditemui rumah makan dengan suguhan kuliner lezat berkelas. Rumah makan ada tapi kecil-kecil dengan cita rasa biasa-biasa saja.(*)

SUTOMO PAGUCI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun