Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Trik Sederhana Cegah Hipotermia

1 Juni 2016   10:37 Diperbarui: 1 Juni 2016   12:37 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan di puncak Rinjani. Foto: Sutomo Paguci

MUSUH UTAMA pendaki gunung salah satunya adalah terserang kedinginan yang amat sangat atau hipotermia. Hipotermia terjadi manakala suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celcius, turun dari batas normal suhu tubuh manusia antara 36,5-37,5 derajat Celcius. 

Sangat fatal jika serangan hipotermia terjadi saat tidur lelap, sehingga orang lain tidak tahu, seperti pendaki Oki Kumara Putra (17) di gunung Merbabu, Minggu (7/2/2016) empat bulan lalu.

Berikut ini akan diuraikan trik sederhana untuk mencegah hipotermia, yang didasarkan pengalaman penulis di lapangan dan dari pengamatan terhadap para pendaki lain. Diurutkan sedemikian rupa mulai dari yang paling urgen. Prinsipnya, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

1. Disiplin makan

Disiplin makan adalah hal paling prinsip, paling mendasar, paling mendesak, paling krusial untuk mencegah hipotermia. Badan boleh kebasahan dan keletihan tapi tubuh masih mampu mengatasi udara dingin jika cukup kalori dan zat-zat penting bagi tubuh yang diperoleh dari makanan.

Bagaimana pun caranya usahakan disiplin makan saat berkegiatan di alam bebas seperti pendakian gunung: pagi, siang, dan sore/malam. Saya sendiri akan menghentikan perjalanan, dalam keadaan apapun, termasuk hujan deras sekalipun, saat sudah masuk jam makan siang. Biasanya pukul 12-13. Sekalipun pagi sudah sarapan.

Godaan para pendaki biasanya menggampangkan soal makan. Tunggu sajalah sebentar lagi, toh belum terasa lapar, tahu-tahu sudah lewat sekian jam dari jadwal makan yang "terprogram" dalam tubuh. Saat tubuh diporsir sampai batas ekstrim kadang pendaki kehilangan nafsu makan. Ini yang berbahaya bila tak dipaksakan untuk makan.

2. Hindari badan basah

Kombinasi badan basah karena terkena hujan, perut lapar, dan keletihan merupakan kondisi pas untuk terserang hipotermia. Hindari badan basah oleh berbagai sebab, biasanya disebabkan kehujanan dan keringat. 

Lindungi tubuh dengan jas hujan atau payung saat hujan, sekalipun hujan cuma rintik-rintik, karena hujan rintik lama-lama membuat tubuh basah. 

Pakailah baju khusus yang cepat kering dengan teknologi quick dry biar keringat yang terserap pakaian cepat mengering. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun