Musim pendakian gunung Rinjani tahun 2016 baru saja dibuka tanggal 1 April lalu, setelah ditutup sekitar tiga bulan. Tanggal 9 April 2016 saya mulai pendakian gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sengaja tahun ini sedini mungkin memulai reli di sirkuit Seven Summits Indonesia. Mumpung gunung masih terlihat segar. Mumpung sabana masih hijau. Mumpung belum terlalu ramai. Mumpung porter dan penginapan masih murah.
Mas Abdul, pengelola Pondok Sembalun tempat saya menginap, menyarankan lewat Jalur Tengah karena katanya lebih singkat sekitar satu jam perjalanan. Berhubung saya sudah terlambat satu jam dari rencana awal start pukul 7 pagi, saya mengikuti saran lewat Jalur Tengah. Diantar ojek, biar menghemat tenaga, karena cukup jauh sampai titik pendakian, sayap start treking hari itu.
Sekitar lima menint perjalanan dari Pos Pendaftaran akan ditemui pengkolan ke kanan. Tepat di belokan tsb ambil jalan lurus berupa jalan tanah. Ikuti jalan tanah tsb. Sampai di trek sedikit menanjak ada belokan ke kanan, ambil belokan ke kanan, lalu terus saja ikuti jalurnya. Itulah Jalur Tengah.
Sampai di titik pendakian saya bersua dengan rombongan lima orang pendaki dari Yogyakarta. Kami sempat bersama-sama jalan. Namun di pertengahan sebelum Pos 1 saya istirahat dan mempersilahkan rombongan ini jalan lebih dahulu.
Dengan santai kami melahap trek menuju Pos 1, lalu ke Pos 2, dan Pos 3. Pemandangan dari pos 1 hingga Pelawangan sangat dahsyat. Sepanjang perjalanan para pendaki disuguhi pemandangan sabana Sembalun. Hijau permai. Indah sekali.
Sampai di Pos 1 terlihat beberapa orang pendaki bule sedang istirahat menunggu porternya menyiapkan makanan untuk disantap. Saya putuskan tidak istirahat di sini. Perjalanan dilanjutkan ke Pos 2, tempat istirahat favorit sekaligus tempat makan siang.
Sampai di Pos Ekstra sebelum Pos 3 sekitar pukul 12.30 WIT. Ternyata rombongan pendaki Yogya masih istirahat di sini. Kamipun makan siang bersama. Menu sosis goreng, ikan mungkuih goreng dan sambal menjadi suguhan nikmati siang itu.