Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Daun Jarak untuk Obat Panas Anak

30 April 2013   21:02 Diperbarui: 4 April 2017   18:25 2940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_240904" align="aligncenter" width="560" caption="Daun jarak setelah digunakan untuk obati panas anak malam ini, Selasa (30/4). Foto baru saja diambil beberapa menit yang lalu oleh saya, SP."][/caption] Saya menyebut pengobatan demam panas pada anak dengan daun jarak sebagai, pengobatan yang ajaib! Betapa tidak, daun jarak tersebut ternyata dapat menyerap panas pada tubuh anak. Sesaat setelah ditempelkan pada tubuh anak, daun jarak tersebut akan berubah warna jadi layu (lihat gambar). Tak lama kemudian demam panas anak akan berkurang. Ajaib! Entah apa rahasianya secara ilmiah. Maklum, saya tergolong awam soal pengobatan herbal begini. Ini pengalaman pribadi. Pulang ke rumah sore tadi penulis mendapati anak sulung (7 tahun) badannya penuh dengan bintik-bintik merah akibat campak. Badannya panas dan ia mengaku tenggorokannya sakit. Seperti biasa istri akan menghadapi penyakit panas pada anak demikian dengan mengambil daun jarak di belakang rumah. Jumlah yang dipetik selalu 7 (tujuh) lembar. Daun jarak itu kemudian dicuci. Setelah itu direndam dalam air bersih (air minum) secukupnya. Sebelum daun jarak itu digosokan---lebih tepatnya, disentuhkan dengan lembut---pada seluruh tubuh anak, terlebih dahulu air rendaman daun jarak tadi diminumkan agak 3 sendok pada anak. Barulah setelah itu daun jarak tersebut disentuhkan dengan pelan secara satu arah, dimulai dari bagian atas ke bawah tubuh, pertama-tama dengan membaca basmalah dan salawat nabi (bagi yang muslim). Demikian diulang-ulang disentuhkan secara satu arah. Tujuh lembar daun jarak tersebut dapat dipakai selama 1-2 dua hari atau dibuang jika sudah layu semua. Membuang daun jarak yang telah layu tersebut ternyata dilakukan dengan cara yang unik, yakni dihanyutkan ke air yang mengalir. Bukan sembarang buang ke tong sampah. Entah apa pula maksudnya. Layunya daun jarak tersebut masih tanda tanya bagi saya. Bagaimana bisa daun jarak itu seketika layu setelah disentuhkan ke tubuh anak, seakan-akan suhu panas anak itu seperti suhu pantat kuali yang diletakkan di atas kompor. Padahal, suhu panas tubuh anak tidak sepanas pantat kuali. Berbeda jika daun jarak itu sekedar direndam biasa saja di dalam panci (tanpa dijadikan obat panas anak). Dua hari pun belum akan ada perubahan warna, masih tetap hijau segar. Pengobatan demam panas anak dengan daun jarak demikian sangat umum di kampung-kampung, terutama sering saya temui di Padang dan sekitarnya. Seorang tenaga kesehatan, yang ditelepon istri sore ini, menyarankan pengobatan panas akibat campak tersebut cukup dengan daun jarak seperti dilakuan dengan cara di atas. Obat daun jarak tersebut dikenal dengan nama "paureh" dalam khazanah bahasa Minang setempat. (SP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun