Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kasus Sapi Lebih Laku Ketimbang Isu Mesir

21 Oktober 2013   17:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:13 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sepenuhnya memahami kegundahan teman-teman PKS. Kulihat kontak BBM dan Facebook teman-teman PKS beberapa diantaranya masih memajang foto profil "Save Egypt". Beberapa diantaranya juga masih terus menulis tentang perkembangan "kudeta di Mesir". Memang dua isu ini jualan utama PKS: Palestina dan Ikhwanul Muslimin. Manggil sejawat saja "ikhwan". Akar ideologi politiknya memang di sana.

Sayangnya, jualan politik itu kurang laku. Kampanye demo-demo terkait "kudeta Mesir" sepi peserta. Di Padang pun demikian. Sepi. Tulisan-tulisan dukungan pro pada Morsi juga sepi peminat, kecuali dari internal PKS sendiri.

Masyarakat di luar PKS lebih tertarik dengan kasus sapi ketimbang isu Mesir. Kasus Sapi langsung berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, nasib negeri sendiri, jerit derita rakyat Indonesia. Sedangkan isu Mesir mah urusan politik dalam negeri Mesir. Penguasa di Mesir mau diturunkan atau dinaikkan, dengan cara apapun, adalah urusan dalam negeri Mesir.

Sama dengan saat Sukarno diturunkan paksa oleh rezim Soeharto tahun 1967, rakyat Mesir juga enggak ngurusi. Sama juga rakyat Mesir dan Palestina enggak ngurusi saat Soeharto diturunkan paksa tahun 1998. Ini mah urusan politik dalam negeri Indonesia. Orang asing ora elok ikut campur. Politik adalah politik.

Saat ini pun rakyat sudah semakin cerdas memisahkan urusan politik dan kemanusiaan. Orang yang tertembak mati di Tahrir Square adalah kemanusiaan tapi terjadi karena motif politik. Ini pertarungan politik yang mempertaruhkan nyawa. Patut dikecam. Hanya sebatas mengecam saja. Soal politik siapa yang berkuasa di Mesir adalah urusan rakyat Mesir.

Rakyat Indonesia lebih peduli dengan nasib diri mereka sendiri---sembako yang mahal, tempe yang menghilang dari pasaran, jengkol yang mahal, dst. Kalau pun tertarik dengan isu politik lebih menarik isu politik dalam negeri, kurang apa? Ada media darling bernama Jokowi. Ada kasus hukum heboh penahanan menteri dan ketua lembaga tinggi.

Indonesia tak kalah banyak masalah ketimbang Mesir dan Palestina. Masalah politik pun tak kurang banyak di Indonesia dibandingkan di Mesir. Di Indonesia politik berkelindan dengan korupsi. Korupsi politik jenis kejahatan yang sangat dibenci rakyat.

Rakyat Indonesia yang berpikir politis jadi mudah curiga bahwa mengerek isu Mesir di saat kasus Sapi sedang menghangat adalah bentuk pengalihan isu. Kasus Sapi dibela-bela, isu Mesir di angkat ke angkasa. Cuci tangan, lalu pergi seolah tanpa cela.

(SP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun