Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seandainya Boleh Eksodus ke Jakarta untuk Menghukum Foke

15 Agustus 2012   00:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:45 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sekarang lo nyolok siapa? Kalau nyolok Jokowi bangun (rumah) di Solo aja sono,” kata Foke di hadapan korban kebakaran Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2012).

"Tanggal 20 nanti, lupa nggak sama Bang Kumis, nih? Mudah-mudahan kalau memilih pemimpin muslim, Jakarta diridhai oleh Allah," kata Fauzi Bowo di Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (14/8/2012) malam.

Di ILC tvOne, Selasa (14/8/2012, H. Rhoma Irama nampak senyum-senyum cengegesan tak nampak tersirat rasa bersalah sedikitpun, ketika meminta maaf pada Jokowi, atas tindakannya menyebarkan fitnah bahwa orang tua Jokowi beragama Kristen.

Sebelumnya, Raja Dangdut itu ceramah tarawih dengan menyebutkan memilih pemimpin non-Islam akan diazab Allah. Karena itu, suku, agama, ras dan atar golongan (SARA) dibenarkan dalam memilih pemimpin, seraya mengutip pernyataan Jimly Asshiddiqie.

"Jokowi muslim tapi orang tuanya Kristen. Kalau sudah Ahok yang seorang non-pri(bumi) memimpin Jakarta maka martabat bangsa tergadaikan, citra bangsa tercabik-cabik. Kalau sudah Kristen memimpin Jakarta maka umat Islam menanggung aib besar di mata dunia internasional. Innalillahi...Jangan sampai seperti Singapur dan Malaysia yang dikuasai China kafir," kata si Raja Dangdut dalam ceramah tarawih di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (29/7/2012).

Empat peristiwa di atas sekedar contoh saja dari menguatnya tensi politik SARA dalam Pilkada Jakarta 2012.

Jika diikuti suara-suara publik di media sosial, Facebook, Twitter, dan berbagai komentar di bawah berita-berita seputar pernyataan-pernyataan Foke dan simpatisannya yang ditayangkan media online, akan terlihat betapa kuat kejengkelan publik terhadap Foke.

Beberapa ada yang bertekad akan meninggalkan tugas di luar kota dan tidak akan golput dalam Pilkada Jakarta Putaran Dua 20 September 2012 mendatang, kemudian akan mengajak sebanyak mungkin warga memilih Jokowi. Ada lagi yang jengkel dan gregetan seandainya ia boleh eksodus ke Jakarta untuk menghukum Foke, dengan memilih Jokowi.

---------------------------

Rujukan berita:

- kapanlagi.com (cerama SARA Rhoma Irama: "Dakwah dan Fitnah")

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun