Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Membesarkan Anak Manja

1 Juli 2012   16:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_184957" align="aligncenter" width="609" caption="Gedung KPK Sekarang (2.bp.blogspot.com)"][/caption] Lama-lama para Komisoner KPK Abraham Samad Cs ini mirip anak manja. Makin hari makin manja, minta ini itu maunya dikabulkan. Jika tidak ngambek. "Kalau tidak dikasih aku akan minggat. Biar hidupku ditanggung orang lain, biar orang lain nyumbang buatku." Parodinya lebih kurang begitu. Kurang apa lagi si anak manja ini, coba? Kewenangan sudah super body. Gendungnya sudah megah. Jika ada yang bilang gedung semegah itu masih kurang juga, kebangetan. Toh dengan personil 700-an orang mereka masih bisa tumplek blek di gedung megah itu. Dasar anak manja umur 9 tahun sedang alay-alaynya. Sudah dibilang bahwa keadilan harus ditegakkan walaupun langit akan runtuh, eh, dia masih menggantungkan ke gedung. Dasar manja. Kerja aja di lapangan sono, sekalian tak usah pakai gedung. Sudah dibilang negara ini dilaksanakan pakai sistem, termasuk urusan keuangannya. Ini malah membiarkan orang kasih sumbangan ke dirinya kayak LSM. Memang dia lembaga partikelir. Tunggu aja sistem negara di DPR bekerja. Jika sistem di DPR tidak mau bekerja, ya sudah. Bekerja aja dengan apa yang ada. Tetap tegakkan keadilan walau gedung mau runtuh. Komisioner KPK Abraham Samad Cs yang manja ini mirip aktivis Oce Madril yang tak kalah manjanya. Oce mengata-ngatai Komisi III DPR sebagai bemper koruptor di ILC TV One. Harusnya, kewibawaan institusi lembaga negara seperti DPR perlu dijaga dari delegitimasi ekstra yudisial di ruang publik. Perbuatan oknum harus dipisahkan dari lembaganya. Sama dengan KPK, harus dipisahkan dengan para Komisionernya yang manja itu.[] Artikel terkait:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun