Mohon tunggu...
Sutomo Paguci
Sutomo Paguci Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Advokat, berdomisili di Kota Padang, Sumatera Barat | Hobi mendaki gunung | Wajib izin untuk setiap copy atau penayangan ulang artikel saya di blog atau web portal | Video dokumentasi petualangan saya di sini https://www.youtube.com/@sutomopaguci

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

H-2 Undangan Belum Datang

7 April 2014   22:52 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:57 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah H-2 menuju Pileg 9 April 2014 namun saya belum juga dapat undangan. Ini kan acara pesta (demokrasi) jadi kudu diundang. Beda bila si Pemilu meninggal, tanpa diundang pun tetap datang takziah.

Memang demikianlah adanya. Kalimat pertama yang terlontar dari mulut saya ketika tiba di rumah sore ini adalah kalimat tanya: "Ma, sudah ada undangan untuk pileg tanggal 9 April?". Istri jawab sambil lalu: "Belum, pa." Waduh, H-2 belum juga dapat undangan?! Aku membatin.

Memang sih Ketua KPU sudah bilang enggak usah tunggu undangan. Andai tak dapat undangan tetap sajalah pergi ke TPS. Itu kata Ketua KPU. Kataku tidak demikian halnya. Ini kan pesta (demokrasi), kudu ada undangan dong. Masa datang-datang tanpa diundang, kayak orang kelaparan saja.

Padahal, kan, kita sudah pada paham walau ada yang pura-pura tak paham. Bahwa, dalam ajang pemilu di negeri ini, tiap lima tahunan itu, yang paling butuh suara bukan warga pemilih, tapi si caleg dan capres. Lah, mengapa pemilih tak dihargai? Kapan perlu diundang dengan iring-iringan kuda lumping.

Beberapa orang teman juga mengatakan hal serupa, bahwa mereka belum dapat undangan pada sore hari H-2 ini. Beberapa diantaranya bahkan mulai risau, jangan-jangan akan ada kecurangan. Kertas suara pemilih yang tak datang karena tak diundang bakal dicoblos di ruang gelap.

Baiklah, kawan. Akan kutunggu undangan sampai H-1, besok. Jika tak jua dapat undangan apa boleh buat. Ada 9 alasan untuk nyoblos, tapi cukup 1 alasan saja untuk golput.

(Sutomo Paguci)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun