Tadi pagi saya mendapat informasi dari teman saya yang bekerja di Amerika Serikat melalui aplikasi WhatsApp, bahwa dia dilarang menghidupkan komputer di kantor, dan diminta memantau perkembangan lebih lanjut melalui pesan singkat (SMS) yang akan didistribusikan ke seluruh karyawan bila sudah boleh aktif bekerja di kantor.
Untunglah siang harinya, dia sudah boleh masuk kantor kembali, baru dia mengerti bahwa virus Ransomware Petya telah menyerang atau menginfeksi 20.000 komputer di 80 perusahaan multi nasional di seluruh dunia. Cara bekerja virus Petya mirip dengan Ransomware WANNACRY yang menyerang skala global pada 13 Mei 2017 yang lalu.
Guna menghindari serangan virus Ransomware Petya, Anda harus melakukan pengamanan data dengan cara melakukan backup data.
Pemerintah terus memantau dan memitigasi pergerakan dari penyebaran virus Ransomware Petya ini di Indonesia. Virus Ransomware Petya atau yang dikenal dengan sebutan Golden Eye ini telah melumpuhkan beberapa sistem sejumlah instansi penting, salah satunya server perusahaan minyak terbesar di Rusia, perusahaan obat global Merck, perusahaan pelayaraan internasional Maersk, biro hukum DLA Piper, biro iklan WPP di UK dan pabrik makanan ringan Mondelez, serta dikabarkan diketahui virus mulai merebak dari Ukraina.
Notifikasi telah dikeluarkan oleh id-SIRTI (organisasi yang diampu Kemkominfo  untuk menangani insiden seperti serangan siber) kepada para mitra yang bekerjasama seperti penyelenggara layanan internet, NAP maupun Kementerian/Lembaga).
Kepada masyarakat luas di Indonesia, sebelum mengaktifkan komputernya, diminta untuk melakukan backup data. Khususnya pada saat mulai masuk bekerja Senin 3 Juli 2017 mendatang, karena virus Ransomware Petya ini jauh lebih ganas dari virus sebelumnya Ransomware Wannacry.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H