Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tergiur Kuliner Kalimantan di Signatures Hotel Indonesia Kempinski Jakarta

31 Agustus 2015   18:51 Diperbarui: 31 Agustus 2015   18:51 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk menemukan rumah makan Signatures di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta tidaklah terlalu sulit, dapat melalui East Mall Grand Indonesia, carilah Toko Buku Gramedia di Lantai 3, lalu turun dengan lift di depan Gramedia menuju Lantai 1.

Keluar dari lift, setelah melalui metal detector, belok kiri sudah tampak Signatures. Meski di bagian depan Signatures memajang poster program "5 islands in 5 weeks", sama sekali tidak ada dekor khas Kalimantan, padahal pada kedatangan saya Minggu 30 Agustus 2015 program sudah memasuki minggu ke empat yang mengusung kuliner khas Kalimantan (26 Agustus - 1 September 2015), setelah berturut-turut menampilkan kuliner khas pulau Sumatera, Jawa dan Bali-Lombok. Satu-satunya yang menandai adanya festival kuliner khas Kalimantan, adalah tersedianya waitress berbusana Dayak dan penyajian tarian khas Kalimantan pada awal dan akhir waktu bersantap.

Di pintu masuk rumah makan Signatures, saya hanya menjumpai payung dan patung Bali, lalu Patung Loro Blonjo (Jawa) dan sepasang Ondel-Ondel (Betawi). Front desk rumah makan memiliki latar belakang yang cantik, berupa boneka pejuang dalam warna merah dan putih yang membetuk bendera sang saka merah putih, sangat sesuai dengan tema menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 70. Didepan front desk, terletak gudang wine yang ditata secara apik.

Setelah mengutarakan maksud kedatangan saya, dan karena nama saya sudah tercantum dalam pemesanan meja (booking reservation), maka saya diantar waitress berbusana Dayak ke meja yang sudah disediakan. Disarankan bagi Anda yang ingin breakfast / bruncch / lunch maupun dinner pada akhir pekan untuk melakukan pemesanan meja terlebih dulu, daripada kecewa, karena pada akhir pekan hampir selalu terisi penuh (fully-booked).

Masuk lebih ke dalam, Anda akan menjumpai tiga bagian di rumah makan ini, yakni bagian makanan, indoor dining room dan outdoor dining room. Pada bagian makanan, pertama-tama dijumpai meja yang menyajikan sushi dan miso (kawasan Jepang), lalu kawasan kuliner Nusantara, kawasan makanan utama (main cources), kawasan desserts, kawasan roti dan kawasan Asian (chinese food).

Bagian indoor dining room meski terbuka, namun tetap menggunakan air condition, hanya berbatas kaca tembus pandang tampaklah bagian outdoor dining room. Pada bagian indoor terpasang foto-foto Presiden Soekarno bersama Marilyn Monroe, Presiden Kennedy dan dua puteri Bali, juga ada sederetan foto bersejarah yang berkaitan dengan Hotel Indonesia masa silam. Dekor rumah makan sangat simple namun tidak mengurangi keanggunan ruang makan.

Kuliner Khas Kalimantan

Beruntung sekali, saya berhasil berbincang langsung dengan Chef Meliana Christanty, asal Pangkalan Bun, Kutawaringin Barat, Kalimantan Tengah yang sengaja didatangkan ke Jakarta untuk mengisi program kuliner khas Kalimantan. Sebagai salah seorang chef terbaik yang sangat menguasai kuliner khas Kalimantan, Meli (demikian panggilan akrabnya) dengan sangat teliti dan detail merancang dan mengimplementasikan seluruh penyajian kuliner khas Kalimantan di rumah makan Signatures ini.

Tiap hari paling tidak harus ada 15 jenis menu khas Kalimantan, yang terdiri 9 main cources, 1 soup, 2 carving, 2 desserts dan salads. Tiap hari menu dibuat berbeda, meski tidak total berubah, masih ada overlapped, agar tamu yang pernah datang, tidak senantiasa menemukan masakan yang sama selama satu minggu. Variasinya tergantung bahan yang tersedia.

Meliana, kelahiran Yogya yang kini menetap di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah memang tepat dipilih untuk mengelola program kuliner khas Kalimantan. Meli sangat tekun mendokumentasikan kuliner khas Kalimantan yang sudah hampir punah, yang sering disajikan di pesta kerajaan tempo dulu maupun makanan rumahan yang jarang dijajakan di rumah makan. "Padahal bahannya mudah, dan cara membuatnya juga sederhana, bila kuliner khas itu sampai punah khan sayang, karena cita rasanya sangat lezat", demikian penjelasan Meli dengan penuh semangat.

Jadi, pada Festival Kuliner Kalimantan ini, Anda jangan mencari Kweetiauw Goreng atau Mie Kepiting Pontianak, atau Soto Banjar yang sudah terkenal dan mudah dijumpai, bahkan di Jakarta. Signatures dengan Guest Chef-nya khusus menghidangkan kuliner khas Kalimantan yang belum dikenal, namun memiliki sensasi cita rasa yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun