Bulan Mei 2015 yang lalu, saya sempat mengunjungi kota Gorontalo yang terletak di pulau Sulawesi bagian Utara. Sengaja pergi ke destinasi yang tidak biasa, dengan harapan akan mendapat banyak kejutan. Berangkat dari Jakarta dengan pesawat Garuda Indonesia, setelah transit satu kali di Makassar, mendaratlah di bandara Jalaludin, Gorontalo. Sebenarnya cukup banyak penerbangan yang memiliki jadwal ke Gorontalo, seperti Lion, Batik, Citilink, dan Sriwijaya.
Kota Gorontalo cukup panas, namun jalanan yang lancar, tanpa kemacetan, membuat Anda pasti akan menyukai kota ini. Kota yang bersih yang tetap memelihara budayanya dengan baik. Hari pertama, langsung menikmati makanan hidangan laut yang lezat di Rumah Makan Brazil yang terletak di tepi Teluk Gorontalo, sambil menikmati deburan ombak dan lalu lalang kapal, lalu makan malam di Rumah Makan Raja Tuna, menikmati aneka masakan ikan tuna.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, sudah dijemput oleh mobil sewaan dari hotel untuk menuju ke Pelabuhan Kwandang, karena belum sarapan pagi di hotel, maka di perjalanan membeli jajanan khas Gorontalo seperti cucur, biapong, apang bale, cara isi, tobuu dan aliyadala. Setiba di pelabuhan Kwandang, menyewa perahu katinting untuk menuju ke Pualu Saronde. Pulau Saronde adalah pulau yang memiliki pemandangan yang sangat eksotis dan indah, laut yang biru, pasir putih dan halus, serta banyak memiliki fasilitas olahraga air, seperti snorkeling dan banana boat. Berjalan-jalan di sepanjang pantai sungguh sangat mengasikkan, di bagian dalam pulau ini juga memiliki kawasan hutan yang layak dikunjungi. Makan siang hidangan laut dan ayam iloni sungguh nikmat setelah lelah berenang dan berolahraga air.
Kembali ke kota Gorontalo, aku sengaja mencari tempat-tempat yang menjual makanan khas Gorontalo, seperti bielenthango di Warung Kita dan milu siram di Rumah Makan Syakinah, dan tidak lupa menikmati ilabulo sebuah makanan jalanan yang gurih dan lezat, untuk makan malam mencoba cita rasa kuliner Arab di kota Gorontalo.
Pagi hari nya, kami sengaja melewati makan pagi dari hotel, dan berburu kuliner sarapan khas Gorontalo, berupa nasi kuning. Sambil berburu dengan jadwal penerbangan pulang ke Jakarta, kami masih menyempatkan untuk belanja oleh-oleh khas Gorontalo, seperti duduli, kue Karawo dan Kain Karawo. Sungguh beruntung destinasi wisata baru ini sangat menawan, baik dari lezatnya kuliner maupun indahnya pemandangan alamnya. Mengingat singkatnya waktu kunjungan, sebenarnya banyak titik penyelaman yang luar biasa di sekitar Gorontalo yang tidak boleh dilewatkan.
Setelah puas menikmati liburan di Gorontalo, saya masih memiliki mimpi untuk dapat berlibur ke Derawan, sebuah kepulauan di Kalimantan Timur, alasannya karena saat saya bertugas di Balikpapan belum sempat mengunjungi Derawan. Untuk berlibur ke Derawan dari Jakarta, saya harus membeli tiket pesawat dari penerbangan Garuda Indonesia, Lion, Wings, Batik, Sriwijaya atau Citilink dari Jakarta menuju Berau. Agar efektif saat mengunjungi Derawan, harus menyiapkan waktu minimal empat hari tiga malam atau istilahnya 4D/3N. Di kepulauan Derawan, akan mengunjungi pulau Derawan, Maratua, Kakaban, dan Sangalaki. Melakukan snorkeling untuk menikmati terumbu karang dan biota laut yang indah, bermain dengan penyu dan ubur-ubur, serta tracking di hutan bakau. Selain berenang dan menikmati makanan hidangan laut, tentu menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam yang sangat indah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI