Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Review Film “Bidadari Terakhir”]: Kisah Nyata Derita Seorang Pekerja Seks Komersial

8 September 2015   12:35 Diperbarui: 8 September 2015   20:17 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak  novel maupun film yang mengangkat kisah seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) atau yang lebih kasar menyebutnya dengan istilah pelacur atau lonte. Sisi gelap kisah seorang PSK senantiasa mengharu biru dari sisi manusiawi, sementara dari sisi moral, PSK senantiasa dihujat sebagai perusak keharmonisan rumah tangga.

Ketika mendengar novel best seller karya Agnes Davonar ini sudah selesai di filmkan, saya senantiasa menunggu kapan tayangnya, karena saya sudah membaca novel ini melalui tulisan penulisnya di ranah Facebooknya sekitar tiga tahun yang silam. Sungguh beruntung, KOMIK memberikan tiket Gala Premiere kepada saya, yang tentu tidak saya sia-siakan untuk menghadiri tayangan perdana film ini, sekaligus dapat bertatap sapa dengan para pemain pendukung film ini.Sinopsis

Film besutan Ganesa Perkasa & Imagine ini disutradarai oleh Awi Suryadi, dengan waktu tayang sekitar 90 menit, diawali dengan tokoh Rasya (diperankan dengan apik oleh Maxime Bouttier)  yang sedang lari pontang-panting menghindar dari kejaran masyarakat yang mengejarnya di sebuah perkampungan kumuh dengan kontur tanah berbukit. Beruntung Rasya  berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di sebuah rumah kosong, sehingga terhindar dari amukan massa.

Film bergenre drama ini lalu kembali ke alur cerita yang menggambarkan Rasya sebagai siswa SMA yang tergolong pandai di sekolah yang berhasil menguraikan persamaan matematika yang rumit dengan benar. Sebagai siswa yang selalu tergolong dalam perangkat lima besar di kelas, akibat didikan militant dari orang tuanya (diperankan oleh Ikang Fawzi dan Monica Oemardi), baginya pendidikan adalah nomor satu, agar setelah lulus mendapatkan pekerjaan yang layak, untuk itu hidup harus ditata dengan rencana yang matang, tidak keluyuran di malam hari dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar. “Rencanakanlah semua, dan masa depanmu akan cemerlang” demikian selalu petuah yang mengalir dari orang tua yang membuat Rasya bak robot orang tuanya, menurut istilah Angel, adik kandung Rasya (diperankan oleh Meirayni Fauziah). Kealiman Rasya berakibat mendapatkan banyak toleransi dari orang tuanya, berbeda dengan adiknya Angel yang agak bandel sehingga sering merasa dianak tirikan oleh orang tuanya. Angel diperankan dengan sempurna oleh Meirayni Fauziah, yang menggambarkan karakter seorang adik yang bandel dan selalu iri terhadap kakaknya.

Hingga suatu hari Hendra (diperankan oleh Julian Jacob), teman akrab Rasya, pada saat berulang tahun mengajak keluar Rasya untuk bersantai. Pada novel aslinya, nama teman Rasya adalah Adit. Rasya tidak menduga sama sekali, kalau malam itu dia diajak oleh Hendra ke Paradiso sebuah lokasi pelacuran. Dengan mimik canggung dan segudang protes, Rasya akhirnya duduk menunggu sampai Hendra selesai menunaikan tugasnya dengan seorang PSK pilihannya. Dalam kemasgulan menunggu dengan hanya ditemani sebotol minuman dingin, datanglah seorang PSK yang baru datang dan mencari minuman, akhirnya keduanya berkenalan. Rasya yang tampan langsung mendapat sergapan dari Eva (diperankan oleh Whulandary Herman) yang sedang butuh pelanggan. Sayangnya Rasya menolak ketika diajak masuk, meski Rasya mengakui kecantikan Eva. Berbincang dalam kondisi tidak nyaman, akhirnya Rasya mengetahui masalah Eva, sehingga Rasya penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut.

Kepenasaran Rasya akhirnya membawa Rasya untuk menemui Eva, dari hari ke hari, akhirnya keduanya makin akrab, dan terungkap masalah Eva adalah harus mengumpulkan dana untuk operasi ibunya (diperankan oleh Ayu Diah Pasha). Dengan mengumpulkan uang jajan dan menjual motornya, akhirnya operasi ibu Eva berhasil dilaksanakan. Meski pada awalnya, Eva selalu menolak, karena Eva tidak mau hidupnya yang bebas akan dikendalikan oleh seorang pria, bila dia harus berhutang budi. Berkat desakan ibunya, akhirnya Eva luluh dan menerima bantuan Rasya.

Paska operasi ibu Eva, keduanya makin akrab, sering pergi berdua ketempat-tempat yang eksotis, sangat tepat sekali pengambilan gambar oleh kameraman yang sangat pandai mengeksplorasi keindahan sisi-sisi kota Balikpapan dan Samarinda. Rupanya idola Eva adalah sang ayah, yang entah kenapa meninggalkan Eva dan ibunya. Dalam film ini digambarkan Eva tidak memiliki adik, dalam novel Eva masih memiliki seorang adik. Eva selalu dengan ceria menceritakan mimpi-mimpinya bersama sang ayah kepada Rasya, keinginannya untuk pergi jauh meninggalkan Balikpapan, ke Jakarta, Yogya, Bali, atau Manado. Rasya membantu Eva mencari pekerjaan baru yang lebih halal, agar Eva meninggalkan dunia prostitusi. Mereka berdua menyiapkan busana yang layak pakai untuk kantoran untuk menghadiri interview guna mendapatkan pekerjaan baru. Rupanya Eva menyembunyikan penyakit yang dideritanya dan ketika penyakit makin mengganas, saat sudah mengenakan busana baru untuk menghadiri interview, Eva harus terjatuh karena kondisi tubuhnya yang makin rentan, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Agar tidak mengecewakan Rasya, apalagi di sekolah juga mulai tergalang issue bahwa Rasya sedang pacaran dengan seorang PSK, maka Eva berbohong kepada Rasya dengan mengatakan bahwa ia tidak menghadiri interview karena kembali bekerja di Paradiso. Rasya sangat kecewa dan meninggalkan Eva dengan hati hancur lebur. Sementara di sekolah, adalah seorang gadis cantik adik kelas Rasya, Maria (diperankan oleh Stella Cornelia) yang diam-diam naksir berat kepada Rasya, sehingga selalu berupaya mendekati Rasya dengan dalih minta dibantu dalam memahami pelajaran sekolah.

Bertepatan dengan selesainya ujian sekolah, Rasya yang galau akhirnya bertekad meninggalkan semua kehidupan yang telah direncanakannya dan mencoba membuktikan konsep kehidupan Eva, yakni hidup untuk hari ini.  Rasya ingin berkelana, memperluas cakrawala kehidupannya, dan berusaha menemukan jati dirinya. Kepergiannya ternyata tercium oleh Maria, yang menyusulnya ke pelabuhan dan memberikan ciuman perpisahan dan menyatakan akan selalu menunggu Rasya kembali.

Meski akhir cerita cukup mudah ditebak, namun film ini masih menyisakan surprise di akhirnya, yakni siapakah yang akan menjadi Bidadari Terakhir bagi Rasya. Apakah Rasya akan memilih Eva seorang PSK dari keluarga miskin, berantakan dan penyakitan ? Atau Maria adik kelasnya yang cantik dan sangat mencintainya ?

Bagi Anda yang penasaran dengan akhir cerita film ini, silakan menyaksikan kisahnya di bioskop mulai 10 September 2015.  Film ini tidak terlalu menguras air mata Anda, namun kita patut belajar dari moral cerita yang ada pada film  ini, bahwa kehidupan yang beratlah yang sering memaksa seseorang untuk terjerumus ke dunia prostitusi, bukannya mereka ingin cepat kaya, karena tidak ada orang kaya dari menjual tubuh. Pertolongan seseorang asal tulus, patut diapresiasi, tanpa harus dicurigai terlalu berlebihan. “Film ini bukan cerita CINTA, melainkan cerita TENTANG CINTA …

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun