Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pentingnya Koordinasi di Perhubungan Matra Udara

29 Desember 2014   15:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:15 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa kali ketika naik pesawat dengan jalur lokal atau dalam negeri, saya menyaksikan kurangnya koordinasi antara bagian ground base tepatnya petugas check in dan petugas kabin atau pramugari.

Beberapa kasus yang sering terjadi adalah pramugari yang dibuat repot akibat koper-koper dengan ukuran cukup besar dapat lolos masuk ke kabin pesawat atau satu penumpang yang membawa lebih dari satu tas ke dalam kabin. Kesalahan pertama adalah sikap egois penumpang yang karena tidak mau beresiko kopernya "dikerjain" oknum bandara. Hal lain dikarenakan proses delivery dari bagasi pesawat ke tempat pengambilan bagasi ditempat tujuan yang terlalu lama.

Akibat hal ini, penumpang dengan segala upaya berusaha "menyelundupkan" bagasi ke dalam kabin. Bila yang melakukan aksi ini hanya satu penumpang mungkin tidak jadi masalah. Tetapi bila yang membawa bagasi ke dalam kabin ini hampir semua penumpang, sudah dapat diduga bila tempat barang di bagian atas tempat duduk tidak mampu menampung koper / tas yang dibawa masuk ke dalam kabin. Akibatnya pramugari harus bersusah payah mengatur peletakan koper yang otomatis akan menghambat pemberangkatan pesawat.

Karena bila tempat diatas tempat duduk tidak mampu menampung koper / tas yang masuk ke dalam kabin, akibatnya sebagian koper / tas harus diturunkan atau dikeluarkan dari kabin untuk dipindahkan ke dalam bagasi. Dengan demikian guna tidak mengganggu kenyamanan penumpang lainnya, sebaiknya petugas Ground Base harus tegas membatasi koper berukuran besar agar harus masuk bagasi dan tidak meloloskan untuk dibawa ke dalam kabin. Demikian pula halnya, penumpang yang membawa lebih dari satu tas ke dalam kabin, harus secara tegas ditolak untuk naik pesawat. Dengan aturan yang tegas, maka jadwal penerbangan dijamin akan lebih tepat waktu.

Kendala lain yang saya temukan lainnya yang merepotkan pramugari adalah penumpang yang memilih kursi di sebelah pintu darurat. Alasan semua penumpang sudah jelas, agar bila ingin lalu lalang di dalam pesawat lebih mudah, misal bila harus pergi ke toilet, karena kursi disebelah pintu darurat umumnya memiliki jarak antar kursi lebih lebar.

Banyak penumpang yang tidak mengetahui bahwa penumpang yang memilih kursi disebelah pintu darurat harus penumpang yang sudah dewasa atau minimum berusia 18 tahun. Juga penumpang yang memilih kursi di sebelah pintu darurat harus meletakkan tas bawaannya di tempat barang di atas tempat duduk, karena di deretan kursi disebelah pintu darurat harus dalam kondisi bersih dari barang-barang bawaan.

Rupanya petugas di konter check-in kurang memahami aturan penerbangan ini, sehingga penumpang yang belum dewasa bahkan anak kecil bisa mendapatkan kursi tersebut. Akibatnya, pramugari harus mencari penumpang di kursi lain untuk saling bertukar tempat duduk. Repotnya lagi, penumpang yang mau dpindahkan biasanya juga ikut memindahkan bagasinya ke dekat tempat duduknya yang baru, akibatnya terjadi perlambatan karena terjadi kemacetan di lorong kabin.

Guna mencegah hal ini, sebaiknya petugas check-in yang memeriksa KTP dengan nama yang tertera pada tiket, langsung mengatur, penumpang yang memiliki KTP diperbolehkan mendapatkan kursi disebelah pintu darurat, sedangkan penumpang yang belum memiliki KTP harus dipilihkan kursi yang bukan disebelah pintu darurat. Bahkan bila penumpang yang belum dewasa ini bepergian dengan orang tuanya, permintaan si orang tua untuk memilih kursi disebelah pintu darurat harus ditolak, kecuali bila mereka mau duduk terpisah dengan anak-anaknya.

Bagi penumpang yang memilih kursi disebelah pintu darurat harus ditanya, apakah bersedia membantu membuka pintu darurat bila terjadi keadaan darurat, serta dipesankan agar meletakkan semua barang bawaan ke kabin di tempat barang dan tidak meletakkan barang bawaan kabin dibawah tempat duduk, meskipun hanya berupa tas kecil. Bila penumpang tidak bersedia, sebaiknya dipilihkan kursi di deretan lain.

Demikian beberapa kendala yang sering merepotkan pramugari menjelang pemberangkatan pesawat yang sebaiknya dicegah dari awal.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun