Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal Asal Mula Kota Jakarta

7 Juni 2016   09:54 Diperbarui: 7 Juni 2016   10:06 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Sejarah Jakarta (Dok.Pri)

Wisata mengunjungi Kawasan Kota Tua Jakarta sudah sangat umum, karena Kawasan Kota Tua adalah salah satu dari lima ikon kota Jakarta, disamping Monumen Nasional, Taman Impian Ancol, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Taman Mini Indonesia Indah. Baik mereka yang berwisata secara pribadi, keluarga, kelompok teman, siswa satu kelas, wisata belajar (study tour) atau wisata berbayar dengan pemandu profesional.

Pengunjung Kawasan Kota Tua, selain wisatawan manca negara dan wisatawan nusantara, juga warga Jabodetabek sendiri. Kenapa warga Jakarta perlu berwisata ke Kawasan Kota Tua Jakarta? Karena kawasan ini kini sudah tertata rapi, gedung-gedung tuanya masih terawat rapi dan patut dijadikan salah satu tujuan wisata guna mengenal lebih dekat tentang sejarah kota Jakarta.

Biaya berkunjung ke Kawasan Kota Tua mulai dari 50 ribu Rupiah untuk tiket masuk museum saja hingga 250 ribu Rupiah bagi tour yang mengambil konsep wisata kuliner. Salah satu penyelenggara tour ke Kawasan Kota Tua adalah Jakarta Food Adventure yang mengusung tema "Explore Kota Tua, Taste The Dutch & Betawi Culinary".

Titik Kumpul

Sebagai titik kumpul bagi peserta tour dipilih Stasiun Jakarta Kota yang lebih dikenal dengan sebutan Stasiun Beos. Beos sendiri adalah singkatan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschapij (Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur).

Stasiun Jakarta Kota (Dok.Pri)
Stasiun Jakarta Kota (Dok.Pri)
Stasiun ini merupakan satu dari sedikit stasiun di Indonesia yang memiliki tipe terminus atau perjalanan awal dan akhir, yang tidak memiliki jalur lanjutan lagi. Kereta api adalah salah satu wahana transportasi yang menghubungkan Jakarta / Batavia dengan Bekassie (Bekasi), Buitenzorg (Bogor), Parijs van Java (Bandung) dan Karavam (Karawang).

Dengan berjalan kaki peserta menuju Kedai Seni Djakarte melalui underpass menyeberang ke Museum  Mandiri, dan melewati Museum Bank Indonesia. Di depan Stasiun Jakarta Kota tampak sebuah gedung bekas kantor asuransi yang sedang dipugar karena merupakan batas kota Batavia tempo dulu.

Gedung putih, batas wilayah Batavia (Dok. Pri)
Gedung putih, batas wilayah Batavia (Dok. Pri)
Bila Anda memiliki cukup waktu, patut memasuki Museum Mandiri yang menganut arsitektur Art Deco Klasik dan menyimpan sejarah perkembangan perbankan di Indonesia. Juga Museum Bank Indonesia yang dibangun dengan arsitektur Neo Klasikal dan pernah berfungsi sebagai rumah sakit dan kantor De Javasche Bank, kini menyimpan semua mata uang yang pernah beredar dan digunakan untuk bertransaksi di Indonesia.

Kedai Seni Djakarte

Memasuki Kawasan Kota Tua, Anda dapat menemukan sebuah bangunan tua bekas kantor asuransi yang sedang direnovasi. Gedung ini sekarang beralih fungsi menjadi sebuah restoran dengan konsep dapur terbuka, salah satu kuliner Betawi yang dapat dicicipi disini adalah bir pletok. Chef juga ikut bergabung menjelaskan bahan-bahan untuk pembuatan dan cara membuat bir pletok. Bir pletok disajikan bersama dua potong roti gulung.

Bahan Bir Pletok (Dok. Pri)
Bahan Bir Pletok (Dok. Pri)
Taman Fatahillah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun