Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kapan Museum Kepresidenan Dibuka Untuk Umum?

3 Desember 2014   22:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:07 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat mengunjungi Istana Bogor awal Desember 2014 ini ada sesuatu yang baru, yaitu Museum Kepresidenan RI yang terletak disisi kiri Istana Bogor. Museum yang diberi nama Balai Kirti ini memiliki tiga lantai, dan mudah ditemukan, bila Anda memasuki Istana Bogor dari pintu jalan Juanda setelah Gereja. Melalui museum ini diharapkan anak cucu bangsa Indonesia dapat mempelajari sisi positif dari 6 (enam) presiden yang pernah dimiliki republik ini.

[caption id="attachment_357630" align="aligncenter" width="294" caption="Museum Kepresidenan (Dok pribadi)"][/caption]

Di bagian depan Museum Kepresidenan RI ini terdapat prasasti yang menyebutkan "Setiap Presiden Pasti Berbuat Yang Terbaik Bagi Indonesia"

Pertama kali memasuki lantai satu Museum Kepresidenan ini, Anda akan melihat lambang negara Garuda Pancasila dalam ukuran besar, yang diapit dengan Naskah Proklamasi dan Isi PancaSila. Berjalan memasuki ke bagian dalam, Anda akan menjumpai 6 patung perunggu mantan Presiden RI, yaitu Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati Soekaronoputeri dan Susilo Bambang Yudhoyono. Masing-masing berdiri dengan ciri-cirinya masing-masing. Monumen 6 patung mantan presiden RI ini menjadi lokasi tempat berfoto yang prima. Di depan ke 6 patung tersebut terdapat Naskah Soempah Pemoeda, Naskah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Pembukaan UUD 1945.

[caption id="attachment_357631" align="aligncenter" width="392" caption="Patung enam mantan Presiden RI (Dok Pribadi)"]

14175957621807334525
14175957621807334525
[/caption]

Di lantai dua, diawali dengan prasasti "Sumpah Presiden", lalu Anda dapat memasuki kluster tiap presiden, diawali dari mantan presiden Soekarno. Disitu terdapat kalimat paling bertuah dari sang presiden, foto diri presiden ukuran besar tinggi sekitar 1 meter, baju yang dikenakan, tanda pangkat, foto-foto dengan tamu negara, foto-foto pribadi presiden dan keluarga, serta film dokumenter dengan peristiwa paling bersejarah bagi sang presiden (pembacaan proklamasi kemerdekaan, konferensi Asia Afrika dan Pembebasan Irian Barat). Kalimat paling bertuah bagi mantan presiden Soekarno adalah "Jangan sekali-kali melupakan sejarah".

Secara berturut-turut, Anda akan memasuki kluster Soeharto, BJ Habibie (terdapat video saat mundurnya Soeharto dan saat laporan pertanggung jawaban BJ Habibie Ditolak MPR), Abdurahman Wahid, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (terdapat toga pelantikan sebagai Doktor di IPB). Kalimat bertuah bagi mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah "Kekuasaan itu menggoda. Gunakan dengan penuh amanah. Untuk kepentingan bangsa".

Keluar dari ke enam kluster, Anda akan menjumpai podium tempat presiden berpidato, lokasi Anda untuk berfoto sebagai "The Next President", karena ada jajaran enam foto mantan presiden, lalu ada satu lokasi yang dikosongkan, dan Anda dapat masuk ke lubang kosong untuk dipotret sebagai presiden berikutnya. Terakhir Anda akan melihat peta bumi Indonesia.

Di lantai ke tiga, Anda akan menemui taman dan sofa, tempat untuk beristirahat dan bersantai, sambil membaca buku.

Museum Kepresidenan ini diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tanggal 18 Oktober 2014, tepat dua hari sebelum SBY digantikan oleh Presiden Joko Widodo.

Saat ini, Museum Kepresidenan belum dibuka untuk umum, bagi masyarakat yang ingin masuk kedalamnya harus minta izin kepada Sekretariat Istana Bogor atau Sekretariat Negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun