Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Food Photography untuk Instagram

6 Maret 2017   10:21 Diperbarui: 6 Maret 2017   18:01 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ayu Diah Respati sebagai Food Blogger juga memiliki kepiawaian dalam menghasilkan foto-foto makanan yang menarik. Yuk kita simak beberapa tips singkat yang disampaikannya.

Pertama-tama, perhatikan dan manfaatkan pencahayaan alami (natural lighting). Karena memotret makanan beda dengan memotret model. Untuk memotret model, Anda pasti dibantu dengan properti sesi pemotretan, seperti penambahan dan pengaturan pencahayaan, reflektor dan lain-lain.

Untuk memotret makanan di restoran maupun di kaki lima (food street), apalagi saat bepergian dengan keluarga, paling Anda hanya pantas berbekal kamera saja. Salah satu tips adalah menggunakan kertas sebagai reflektor untuk meminimalisi pantulan cahaya.

Kecuali bila Anda memang datang ke restoran tidak dengan tujuan untuk makan, tetapi untuk tugas pemotretan profesional, Anda dapat membawa properti sesi pemotretan secara lengkap.

Selanjutnya perhatikan sudut kamera (camera angle), bisa flat, eye bird level (sejajar) atau sudut 45 derajat. Untuk menentukan sudut kamera guna pengambilan foto, Anda harus memahami karakter makanan.

Memotret makanan tidak harus mutlak makanannya saja yang diambil, Anda boleh saja memasukkan elemen manusiawi (human element), seperti tangan manusia, tangan yang memegang sendok, garpu atau sumpit, bahkan meja dan jendela, maupun benda-benda lain, asalkan tidak terlalu mengganggu obyek utama foto.

Secanggih-canggihnya seorang pemotret, tentu masih ada kekurangannya. Untuk memperbaiki hasil foto, tidak diharamkan melakukan olah digital. Misalnya, menambahkan kecerahan foto (brightness) dengan menggunakan peranti lunak komputer, seperti  Photohop, VSCO, Snaspseed, dan Phonto (untuk menambahkan water mark).

Meski fotografi hitam putih memiliki penggemar tersendiri, bagi pemilik akun Instagram, disarankan jangan mengunggah foto makanan hitam putih. Foto makanan harus berwarna agar dapat menampilkan kondisi makanan seperti aslinya, baik warna, tekstur dan detail-detailnya, sehingga mampu membangkitkan selera makan yang melihatnya.

Itulah sebabnya memotret makanan memerlukan kearifan tersendiri, pencahayaan yang tepat, guna mendapatkan hasil foto yang tidak gelap, tidak blur, tidak goyang / shaking dan tidak belang.

Masih banyak lagi hal-hal yang mesti dipelajari guna menghasilkan jepretan makanan yang prima. Namun beberapa tips diatas sudah cukup memadai untuk meningkatkan kualitas foto Anda.

Selamat berburu foto ! Sebagai food blogger, Anda harus makan, menulis dan juga menghasilkan foto berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun