Kejuaraan bulutangkis BWF 2025 sudah mulai digelar. Seperti biasa kejuaraan BWF sangat padat adualnya, dari minggu ke minggu, yang akan berakhir pada akhir tahun dengan BWF Final World Tour.
Kejuaraan perdana di 2025 adalah Malaysia Open 2025 dengan level Super 1000. Indonesia mengirimkan sembilan wakil untuk semua partai. Sudah tepatkah pengiriman wakil kali ini ?
Menang pemilihan wakil pada sebuah kejuaraan adalah hak prerogatif PBSI, namun sebagai pemerhati olahraga ini bolehlah urun rembug. Diterima syukur, tidak diterima ya sudah.
Mengingat kejuaraan BWF yang sangat padat, hendaknya PBSI melakukan strategi bertinghat. Tiap pemain harus dipilah sesuai dengan prestasi terakhir, lalu di golongkan pada level Super 100, 300, 500, 750 atau 1000. Hal ini selain untuk memberikan waktu istirahat yang cukup, juga untuk membina mental pemain.
Karena bila pengiriman dilakukan secara acak, pemain yang belum matang bila dipaksakan terjun ke level tinggi, besar kemungkinan akan early exit, atau kalah pada babak awal.
Sebagai contoh, pasangan ganda putri yang baru dibentuk Lanny / Siti Fadia sebaiknya jangan langsung diterjunkan ke level 1000, meski dengan pasangan sebelumnya mereka sudah pantas masuk level 1000. Karena pasangan baru, alangkah bijaknya bila mereka diuji dulu pada level 100 / 300. Bila berhasil menjadi juara atau mencapai semi final, barulah dinaikkan ke level 500 demikian seterusnya.
Berangkat dari level bawah, tentunya akan memberi motivasi kepada pemain agar memacu diri agar bisa naik level. Dan kalau bisa menjadi juara akan menaikkan kepercayaan diri mereka.
Pengiriman ganda campuran, ganda putra, ganda putri baru ke Thailand Masters 2025 yang level 300 sudah tepat. Juga pengiriman pada tunggal putra Alwi Farhan dan Yohanes Saut serta tunggal putri Komang pada Thailand Masters 2025. Hanya tidak melihat tunggal putri berbakat Ester apakah sedang mengalami cedera ?
Tidak ikut sertanya Fajar / Rian, Jonathan Christie, Anthony Ginting dan Gregoria pada level 300, sudah tepat, karena pemain ini juga perlu istirahat yang cukup. Sedangkan Febriana / Amalia, Sabar / Reza dan Putri Kusuma Wardhani yang sudah mengikuti level 1000 kenapa harus ikut di level 300 ? Sebaiknya mereka diistirahatkan supaya bisa berprestasi bagus pada level 500 ke atas selanjutnya.
Seperti pada ganda putra yang mengganti pasangan, seperti Leo / Bagas dan Daniel/ Fikri, pada ganda campuran juga beberapa pasangan dilakukan penyegaran. Kini muncul Dejan / Siti Fadia, Rinov / Lisa, Verell / Phita dan Rehan / Gloria. Sudah tepat, bila mereka diuji pada level 300. Bila prestasi bagus bisa dinaikkan ke level lebih tinggi. Tetapi bila belum berprestasi, sebaiknya jangan dipaksakan ke level lebih tinggi.