Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Berakhirnya Ambang Batas Pencalonan Presiden

5 Januari 2025   05:00 Diperbarui: 4 Januari 2025   22:11 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: sindonews.com)


Pada pilpres 2024, masih ada ambang batas pencalonan Presiden (Presidential Threshold). Tiap parpol harus memiliki 20% hingga 25% jumlah suara untuk dapat mencalonkan seorang Presiden. Saat itu hanya PDIP yang sanggup mencalonkan sendiri, sedangkan parpol lain harus berkoalisi.

Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, Nasdem, dan Demokrat dan beberapa parpol kecil. Lalu koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, PKB, dan beberapa partai kecil.

Akhirnya PDIP mencalonkan Ganjar-Mahfud, KIM mencalonkan Prabowo-Gibran, dan koalisi Perubahan untuk Persatuan  (KPP) mencalonkan Anies-Muhaimin.

Hasilnya kita ketahui bersama, dimenangkan oleh Prabowo-Gibran dengan 58% atau satu putaran.

Keputusan MK yang menganulir ambang batas untuk mencalonkan Presiden bakal menjadi bola liar.

Kalau peraturan seperti pilpres 2024 masih sama pada pilpres 2029 nanti, kemungkinan Gibran dapat melenggang dengan ringan, apabila Presiden petahana tidak mencalonkan diri lagi. Karena KIM sangat solid.

Dengan dihapusnya ambang batas, maka sekarang semua parpol bebas mengajukan calon Presiden.

Contoh nyata betapa bola liar terjadi pada pilkada DKJ. Begitu keputusan MK keluar, posisi Ridwan Kamil-Suswono
 (Rido) yang sudah sedemikian solid menjadi kedodoran. Bahkan PDIP yang mencalonkan Pramono-Rano Karno berhasil menikung pada akhirnya, dan memenangi kontestasi satu putaran.

Jadi, pilpres 2029 nanti juga bakal seru, karena semua partai boleh mencalonkan jagoannya. Berarti mulai sekarang setiap parpol sudah bisa "test on the water" apakah jagoannya memiliki elektabilitas yang bagus atau tinggi.

Mari kita nantikan serunya kontestasi pilpres 2029 nanti. Semoga kebebasan ini akan makin membuat rakyat sejahtera. Dan tidak tetap terkungkung dalam kemiskinan, dan kebodohan yang dapat dirayu dengan bansos atau amplop serangan fajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun