Bila kita menikmati 'high tea' ala Inggris, atau tradisi minum teh ala Asia Timur (China, Jepang, dan Korea) tentu sudah biasa. Bahkan di beberapa mall dan restoran kota besar bisa dinikmati dengan poci dan cangkir porselennya yang mewah.
Di Indonesia orang juga sering minum teh di rumah, sekarang sangat mudah menyiapkan secangkir teh hangat, tidak perlu keahlian khusus, karena sudah ada teh siap saji (instant) dalam kemasan. Tinggal ambil teh siap saji, letakkan dalam cangkir, tuang air panas, jadilah teh hangat. Bisa dinikmati di pagi atau sore hari bersama kudapan yang tersedia.
Teh siap saji ini macam-macam jenisnya, ada yang versi Inggris, atau Asia Timur bahkan lokal pun ada. Bila kita sedang bepergian, beberapa hotel berbincang juga menyediakan di dalam kamar sebagai complimentary.
Namun saya pernah menikmati teh lokal dalam suasana berbeda. Suatu hari pada akhir pekan, saya diajak mengikuti gathering komunitas di kawasan Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat.
Pagi hari kami mulai dibagi dalam beberapa kelompok, lalu harus berjalan mengelilingi kebun teh, Â selain jalan pagi diadakan lomba menjawab pertanyaan, yang pertanyaannya harus dicari di sepanjang lintasan. Kelompok yang berhasil menemukan semua pertanyaan dan mampu menjawabnya dinyatakan sebagai pemenang.
Setelah semua kelompok tiba di garis akhir (finish), peserta diarahkan masuk ke sebuah kafe. Tempatnya nyaman, kami dapat menikmati hijaunya kebun teh sambil menikmati camilan sederhana, seperti kacang rebus, ketela rebus, pisang rebus, pisang goreng dan singkong goreng. Ditambah secangkir teh hangat hasil kebun tentunya.
Lengkaplah sudah sensasi yang kami dapatkan, tempat istirahat yang nyaman, camilan dan teh hangat yang sedap dan nikmat. Dinikmati di tengah kebun teh yang hijau, bebas polusi dan segar bahkan cenderung dingin.
Namun hangatnya teh yang kita cecap sanggup memberikan Kehangatan, ditambah sendai gurau bersama teman-teman, bisa merupakan healing yang menghilangjan keletihan otak dan fisik setelah bekerja serius seminggu lamanya.
Kafe di tengah kebun teh juga pantas dikunjungi dengan keluarga atau pasangan, bagi yang masih lajang.
Jawa Barat memiliki banyak kebun teh, selain Gunung Mas. Juga Jawa Tengah, seperti kawasan Dieng, Wonosobo. Teh lokal Jawa Barat dan Jawa Tengah terkenal memiliki kualitas tinggi dan sudah memiliki beberapa varian, dari varian klasik hingga modern.
Bila pembaca belum pernah menikmati teh lokal di tengah kebun teh, kunjungi Gunung Mas, Puncak, selain berolahraga kita bisa menikmati kebersamaan dan kehangatan dengan suasana berbeda. Tehnya pun berkualitas.
Bagi pecinta teh, tentu kenal istilah "wasgitel", yang kepanjangannya adalah wangi, panas, sepet (rasa yang melekat),, legi (manis), dan kentel (kental).
Selain teh hangat, bila Iklim di Indonesia sedang panas-panasnya, kini juga banyak gerai es teh di pinggir jalan, yang dapat mendinginkan rasa panas alias menyegarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H