Solusinya pasangan pengantin harus benar-benar berani menyesuaikan dengan kondisi keuangannya  Jangan memaksakan berhutang untuk yang sifatnya konsumtif atau demi gengai. Karena waktu hidup mereka masih panjang, tentu mereka tidak mau kebahagiaan mereka terganggu oleh adanya hutang, yang tiba-tiba dan tidak diperhitungkan sebelumnya.
Boleh berhutang untuk hal-hal yang sifatnya sangat penting, misal untuk memiliki rumah. Itupun harus disesuaikan dengan kemampuan mengangsur. Bukan rumah mewah yang akhirnya menyulitkan mereka saat harus membayar hutang.
Untuk kebutuhan yang termasuk flexing, seperti mobil mewah atau bulan madu ke luar negeri, juga sebaiknya jangan dilakukan.
Biasakan untuk hidup secara sederhana, agar tidak melakukan tindakan yang melawan hukum. Hidup sederhana, bukannya hidup pelit. Namun hidup yang sesuai antara pendapatan dan pengeluaran.
Boleh meningkatkan taraf hidup, asalkan bisa  memperoleh pendapatan tambahan, nisal passive income, atau istri ikut bekerja.
Manusia yang terbiasa hidup sederhana, akan kuat saat diterpa bencana maupun saat mencuat karena jabatan yang meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H