Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Solusi Menghadapi PHK Besar-besaran 2025

28 Oktober 2024   05:00 Diperbarui: 28 Oktober 2024   07:22 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ( sumber gambar: hukumonkine.com)


Bukannya menakut-nakuti tetapi melihat.kondisi perekonomian dunia yang tidak baik-baik saja, dimana terjadi pelemahan ekonomi, barang banyak, namun tidak ada pembeli  Bukan sekadar shifting dari laring ke daring.

Ditambah lagi pertumbuhan dunia digital yang eksponensial, dimana karyawan akan banyak digantikan oleh kecerdasan buatan (AI) dan robot, serta adanya trend merubah karyawan tetap menjadi karyawan kontrak. Ditambah lsgi issue pajak yang akan dipacu oleh Pemerintah RI. Kesimpulsnnya, dipastikan.akan banyak PHK di tahun 2025.

Jangan cepat stress dan depresi, namun kita harus merubah diri kita. Cara pertama adalah mengenali diri sendiri.

Luangkan waktu untuk melakukan kontemplasi, siapakah kita, apakah kita sudab mengenal kelebihan dan kekurangan kita, apa motivasi jita dalam bekerja, kita harus merubah mindset kita menjadi manuaia berkarakter dan berintegritas serta memiliki komitmen yang kuat. Disamping itu kita harus selalu memiliki update informasi yang memadai.

Kita harus sanggup memanfaatkan passion menjadi potensi diri kita. Dalam era digital ini kita harus menjadi orang kreatif.

Misal kita akan berbisnis UMKM, sebelumnya harus melakukan riset produk. Produk seperti apa yang diminati calon pelanggan. Lalu analisa dan tentukan target pasar. Baru mencari area usaha, yang disesuaikan dengan hasil riset.

Jangan mencari nama dulu, karena bakalan lebih sulit merealisasikannya. Nama hanya sekadar branding. Yang penting buatlah deskripsi supaya  produk dikenal. Ini dituangkan dalam bentuk perencanaan pemasaran (marketing plan). Pikirkan dan siapkan contentnya.

Setelah usaha berjalan, diperlukan analisa keuangan. Secara bertahap, sesuai siklus, dari 3 bulan pertama, 6 bulan, 12 bulan, lalu 1,5 tahun. Bila sudah stabil, pada tahun ketiga seharusnya sudah break even point, atau balik modal  Disini dapat untuk menentukan terus maju atau tutup. Jangan karena gengsi, terus buka, namun harus selalu nombok (bleeding).

Normalnya, tahun pertama berat, baru pada tahun ketiga lebih bisa bernafas, karena mental kita sudah siap.

Selama berbisnis kita harus terus menerus membangun merek. Bila perlu membuka cabang, perlu dana dari investor. Itulah sebabnya pencatatan keuangan harus rapi, akan memudahkan saat menyusun proposal usulan kerjasama dengan calon investor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun