Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pengalamanku dengan Anabul

23 Oktober 2024   05:00 Diperbarui: 23 Oktober 2024   08:24 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di media sosial khususnya Instagram, anabul cukup banyak menjadi konten. Apakah anabul itu ? Bagi yang belum tahu, anabil adalah kependekan dari "anak bulu". Istilah ini sepengetahuan saya milai dipakai mulai tahun 2018. Sebutan anabul digunakan untuk satwa peliharaan berbulu, seperti anjing, hamster, kelinci, dan paling sering kucing.

Meski saya menyenangi anjing dan kucing, namun saya tidak pernah memeliharanya. Hal ini disebabkan aktivitas saya yang sangat mobile, bisa keluar kota bahkan ke luar negeri

Bila saya tidak di rumah, siapa nanti yang mengurusi makan minum dan BAB serta BAK mereka. Kalau harus menitipkan ke hotel satwa, wah terlalu mahal bagi satwa yang bukan trah sultan.

Saya justru sering bermain dengan anjing teman, mengajak jalan-jalan  Malahan sering diminta bantuan memberi makan minum mereka bila teman sedang ke luar kota. Satwa ini tidak masalah siapa yang memberi makan, karena sudah kenal.

Lalu setelah anjing teman saya mati, karena tua. Teman saya beralih memelihara kucing.

Saya juga cepat akrab dengan kucing. Hanya saya lebih menyukai anjing karena kesetiannya. Kalau kucing sering semau gue, kalau mereka sedang merasa senang dengan saya, nereka kolokan. Sebaliknya kalau sedang ingin brrmain dengan sesama kucing, dipanggil ya acuh saja.

Karena teman memelihara kucing, saya justru makin akrab dengan kucing-kucing liar di sekitar rumah. Sebagian ada yang dipelihara tetangga. Ditandai dengan kalung dilehernya.

Meski dekat, namun saya memutuskan untuk tidak pernah memelihara mereka. Karena saya kawatir tidak bisa bebas bepergian.

Jadi, saya hanya sebagai pengamat tingkah kucing  Kucing ada dua golongan, yang mau dekat dengan manusia, dan yang takut dengan manusia.

Yang jenis dekat, tampak dari kemanjaan mereka. Mereka tidak segan menunggu di depan pintu rumah untuk minta makan, atau berjalan mendekati kita, bila sedang bertemu. Lalu ada pula yang senang mencari perhatian, dengan menggosok-gosokkan tubuhnya ke kaki saya atau bergulingan di jalan raya. Dan selalu minta dibelai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun