Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harga Tiket KRL Bakal Naik, Asal Jangan Disama ratakan

26 September 2024   05:00 Diperbarui: 26 September 2024   09:07 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRL Yogya-Solo (dokpri)


KRL atau commuter line adalah salah satu transportasi umum andalan masyarakat, disamping Trans Jakarta tentunya.

Adanya transportasi umum yang cepat, bebas macet, dan nyaman tentu akan mengurangi kemacetan lalu lintas. Juga bermanfaat bagi lingkungan, karena mengurangi pencemaran udara. Terbukti pekerja yang biasa menggunakan kendaraan pribadi mulai beralih ke transportasi umum.

Bila Trans Jakarta (bus) mulai menggratiskan ongkos untuk lansia, KRL belum nampak akan menjalankan kebijakan ini. Padahal di banyak kota besar dunia, ongkos kereta api untuk lansia kebanyakan sudah digratiskan.

Wacana untuk menaikkan tarif KRL pada saat perekonomian sedang lesu, dikawatirkan akan menimbulkan keresahan . Bagi pekerja dengan pendapatan pas-pasan akan makin menjerit karena harus menyisihkan dana lebih banyak untuk pos transportasi. Apalagi bagi lansia yang sudah tidak memiliki pendapatan, tabungannya akan mskin cepat tergerus dengan adanya kenaikan ini.

Apalagi untuk bepergian tidak bisa mengandalkan KRL semata, kadang harus didahului dan disambung moda transportasi lain, entah gojek, angkot, atau lainnya.

Memang logikanya dengan semua kebutuhan naik, kebutuhan operasional KRL juga akan bertambah. Tapi kendaraan umum, adalah salah satu pos pembeayaan Pemerintah yang tergolong Public Service Obligation (PSO). Rakyat membayar pajak, dan Pemerintah wajib memberikan layanan teansportasi bagi masyarakat.

Memang PSO ini diberikan untuk semua orang, karena masih sulit membedakan siapa yang harus mendapatksn subsidi. Dari informasi KAI diperoleh data bahwa subsidi per orang saat ini cukup besar dari seharusnya membayar Rp 25.000,- kini hanya dikenakan Rp 3.000,-.

Yang harus dipikirkan adalah teknis agar subsidi lebih tepat sasaran

Cara menentukan subsidi bisa dilakukan dengan dibagi menjadi dua golongan, sebagai berikut :

1. Pelajar, mahasiswa, lansia, disabilitas, ibu rumah tangga, dan orang miskin tidak usah dikenakan penyesuaian harga tiket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun